Lubuklinggau, BP
Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Iskandar MS meminta anggotanya untuk menanggulangi dan mencegah masuknya teroris terutama ISIS di wilayah masing-masing bersama dengan Polres dan Kepala Desa (Kades).
“Waspadai sesuatu diwilayahnya masing-masing. Contoh ada orang baru, bukan penduduk asli sana. Kalau ada tanda-tanda mencurigakan, segera lapor,” tegas Pangdam dalam pengarahannya kepada anggota Kodim 0406/Mura/Linggau/Muratara, Rabu (8/4).
Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi kekhawatiran ataupun hal yang tak diinginkan. “Jangan sudah terjadi baru dilakukan langkah antisipasi. Jadi, kalau ada yang menonjol, segera laporkan, biar segera ditindaklanjuti dilapangan,” ujarnya.
Sejauh ini, perkembangan organisasi radikal atau ISIS untuk di wilayah Sumbagsel cukup menonjol diantaranya seperti di Mesuji, Lampung. “Belum ada sesuatu organisasi yang akan mendirikan ISIS disini. Nah itu yang harus waspada. Kalau itu berdiri, wah kacau,” jelasnya.
Jadi, kata Pangdam, sampai saat ini yang terdeteksi diwilayah Sumbagsel yakni mereka merekrut orang utuk selanjutnya dibawa ke Irak ataupun Suriah. “Itu terjadi dibeberapa tempat, yang sudah menonjol itu di Mesuji, Lampung,” ungkapnya.
Hasil deteksi yang dilakukan pihaknya ditempat itu, diduga mereka ada hubungannya dengan aliran keras yang ada di Indonesia. Seperti dengan Baasyir, dimana sekeluarga yang direkrut tersebut diduga sering datang menengok Baasyir.
Bahkan satu keluarga besar itu sudah membuat pasport dan kebetulan baru jadi dua pasport. “Yang lain belum, jadi keburu sudah diketahui oleh kita yakni TNI/Polri disana,” bebernya.
Pangdam juga meyakini, masih adanya dugan masyarakat yang ikut gabung atau tergabung dalam gerakan ISIS di wilayah Sumbagsel. “Jumlahnya, untuk di Sumbagsel tidak tahu persis. Tapi saya bisa yakin, pasti ada. Karena kemarin ada oknum mahasiswa yang terkait,” pungkasnya. O. kur