Jalan Rusak Ganggu Transportasi Antardaerah
Palembang, BP
Kerusakan infrastruktur jalan sangat mengganggu kelancaran transportasi antardaerah.
“Sumsel sudah dikenal maju tapi nyatanya jalan kita kalah dan lebih bagus dengan jalan di Lampung dan Bengkulu. Ini jadi kontradiksi. Saya ingin ke depannya, persoalan seperti ini tak lagi kita temui. Saya harap antar pejabat daerah yang untuk lebih proaktif mengatasinya,” tegas Alex saat menggelar rapat staf di Graha Bina Praja, Jumat (27/3).
Alex mengakui dirinya banyak mendapat laporan perihal banyaknya kerusakan jalan di Sumsel. Selain dari mahasiswa yang berdemo, laporan buruknya jalan di Sumsel juga datang dari anggota DPR RI yang mempertanyakan semakin parahnya kualitas jalan di Sumsel.
“Anggota DPR ada yang kirim surat langsung kepada saya, lengkap dengan foto mengenai jalanan rusak di OKU Timur. Saya pun diperintahkan beliau untuk menegur pemerintah setempat,” sambungnya.
Alex pun menginstruksikan kepada kepala daerah setempat untuk menginventarisir titik-titik jalan yang rusak dan segera diperbaiki. Selain itu, seluruh pejabat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar bekerja lebih peka dan proaktif mengatasi sejumlah persoalan dan kendala yang ada di daerah.
“Inventarisir saya tunggu seminggu. Petakan semua titik jalan rusak baik itu jalan milik provinsi, kabupaten, dan nasional. Pejabat daerah berkoordinasi dengan provinsi dan kami akan lanjutkan koordinasi dengan BBPJN wilayah pusat,” tukasnya.
Berdasarkan data Balai Besar Pengelolaan Jalan Negara (BBPJN), sedikitnya lima ruas jalan negara di Sumsel dalam kondisi rusak parah. Total panjang kerusakan jalan mencapai belasan kilometer. Diantaranya ruas jalan perbatasan Musi Rawas -Banyuasin (10 km), Betung-Palembang (4,6 km), Palembang-Indralaya (2,4 km), dan Lahat -Muaraenim (1,5 Km).
Sementara untuk jalan provinsi, dari total 70 ruas jalan terdapat lima ruas jalan yang rusak dan dalam tahap perbaikan. Yakni sepanjang jalur Tanjung Raja-Muara Kuang-batas OKU, Petanggan- Batas OKI, Plaju-Kayu Agung-Batas OKI, dan jalur Komering Batas OKI-Simpang Kepuh.
Kepala BBJPN Wilayah III Palembang Tasripin mengatakan, cukup banyak jalan di wilayah Sumsel yang tidak mulus atau berlubang. Bukan karena upaya pihaknya tidak bekerja maksimal, namun karena terkendala dana APBN yang belum cair.
“Setiap tahun kita selalu memiliki biaya rutin perawatan, besarannya pun capai Rp900 miliar di tahun ini, namun prosesnya cukup lama,” ujarnya terpisah. Menurutnya, kerusakan jalan itu terjadi akibat kondisi jalan yang banyak dilalui kendaraan besar dan berat sehingga berpotensi membuat kerusakan parah.
Ditambah lagi pengguna jalan pun banyak mengeluhkan kondisi jalan itu karena tidak sedikit terjadi kecelakaan atau kerusakan kendaraan akibat terjebak lubang besar.
Meski demikian, pihaknya kerap terkendala karena perbaikan tersebut harus melalui sistem tender yang lamban akibat minim perusahaan kontraktor yang berminat memperbaiki jalan-jalan kritis itu. “Kita targetkan pemenang lelang perbaikan jalan negara itu pada pertengahan April 2015 ini,” sambungnya.
Selain lewat proses tender, pihaknya memiliki solusi atas rusaknya jalan yang kerap membuat banyak pengendara kecelakaan. Pihaknya memanfaatkan terlebih dahulu dana yang tersedia dalam swakelola BBPJN Wilayah III Palembang. Namun diperuntukan perbaikan yang sifatnya prioritas saja.
Kepala Bidang Bina Pelaksanaan Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Provinsi Sumsel, Yunil Azwan mengatakan, kelima ruas jalan provinsi yang kini tengah mengalami kerusakan juga akan segera diperbaiki bahkan sedang dalam proses. Dia menyebut, APBD Sumsel tahun ini telah menyediakan dana perbaikan jalan sebesar Rp 600 miliar. “Titik terparah akan kita dahulukan, semua pembangunan proyek akan ditangani tahun jamak”,ucapnya.
Adapun secara rinci dia menjelaskan perbaikan di sejumlah ruas jalan tersebut akan dianggarkan dana yakni sepanjang jalur Tanjung Raja-Muara Kuang-batas OKU sebesar Rp 52 M, Petanggan- Batas OKI sebesar Rp16 M, dan Plaju -Kayu Agung-Batas OKI sebesar Rp29 M.
“Sementara untuk jalur Komering Batas OKI-Simpang Kepuh dan Sekayu -batas muara enim saat ini sedang ditangani untuk segera memasuki proses tahap tender,” pungkasnya. (Idz)
Pansus Minta Intensifkan Pemeliharaan Jalan
Panitia khusus IV DPRD Sumsel berharap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumsel untuk lebih intensif memaksimalkan pekerjaan pemeliharaan jalan agar tepat waktu dan tepat sasaran.
Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Sumsel Yulius Maulana mengatakan pihaknya meminta agar pemeliharaan rutin jalan provinsi dilakukan secara berkala seperti pekerjaan tebas bayang di sisi kiri dan kanan jalan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas dan tindakan kriminal.
Pansus juga mengharapkan pihak PU Bina Marga kiranya dalam melaksanakan pembangunan dapat memberi porsi anggaran yang sama terhadap pembangunan di wilayah I dan wilayah II. Kemudian pihaknya juga meminta agar segera melakukan perbaikan konstruksi “box culvert” di Jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara Kelurahan Bukit Baru Palembang (arah jembatan Musi II) yang permukaannya lebih tinggi dari permukaan jalan sehingga sering kali mengakibatkan kemacetan lalu lintas di lokasi itu.
Sebab pada tahun anggaran 2014 belanja pada Dinas PU BM disetujui sebesar Rp545,85 miliar yang terdiri atas belanja tidak langsung dan langsung. “Sementara realisasi keuangan senilai Rp494,76 miliar atau sekitar 97,39 persen, dan realisasi fisik sebesar Rp90,55 persen,” katanya. idz/osk