Pendistribusian Soal UN Gunakan Tujuh Rute
Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel melakukan pendistribusian soal Ujian Nasional (UN) tahun 2015 mulai 29 Maret hingga 10 April mendatang. Berdasarkan jadwal ini, pendistribusian dilakukan melalui tujuh rute dan ditargetkan cepat rampung.
Palembang, BP
“Distribusi soal sama dengan tahun lalu, menggunakan tujuh rute dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumsel termasuk Palembang,” kata Kepala Disdik Provinsi Sumsel Widodo kepada BeritaPagi, Rabu (25/3).
Ia juga menjelaskan, ke tujuh rute tersebut, di antaranya, rute 1 yakni terdiri dari OKI dan OI. Rute 2, OKU, OKUT, dan OKUS. Rute 3 Prabumulih dan PALI. Rute 4 Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam. Rute 5 Banyuasin, Muba, dan Lubuk Linggau, Rute 6 Mura, Empat Lawang, dan Muratara. Serta rute 7 yakni sekitar wilayah Palembang.
“Dari rute itu, jika ada kendala, misalnya gangguan akses menuju masing-masing rute akan dipindahkan di mana rute yang tidak terkendala sehingga target untuk distribusi soal bisa rampung pada 10 April mendatang,” ujarnya.
Lebih lanjut Widodo menjelaskan, pihaknya juga memastikan pencetakan soal UN Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat telah dilakukan pihak pemenang tender. Nantinya akan disimpan di gudang yang telah disepakati dan dijaga ketat aparat kepolisian.
“Soal UN tingkat SMA sederajat telah dicetak oleh pemenang tender yang ditentukan oleh pemerintah pusat. Hal tersebut sesuai dengan jumlah siswa ditambah dengan cadangan soal. Semua dengan pengawalan dan pengamanan yang ketat dari pihak kepolisian, kementerian pendidikan, serta unsur lainnya,“ ungkapnya.
Selain itu, Widodo juga telah mengingatkan seluruh kepala sekolah untuk tidak meluluskan siswa yang nilainya tidak sesuai. Karena nantinya justru mempersulit siswanya sendiri ketika sudah lulus.
“Jangan sekali-kali meluluskan siswa yang memang nilainya tidak sesuai. Kalau itu dilakukan maka akan ada sanksi bagi sekolah tersebut, dengan menghapus sekolah tersebut dari daftar agar selama dua tahun tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN),” bebernya.
Widodo mengimbau sekolah harus jujur dalam memberikan hasil ujian siswa. Sebab Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sekarang sudah punya formula mendeteksi integritas sekolah. BSNP juga akan melakukan penentuan peringkat mulai di tingkat sekolah, regional, dan nasional.
“BNSP ada pendeteksi kecurangan. Sekolah jangan coba-coba berbuat curang,” pungkasnya.
Sementara itu, tujuh sekolah di Palembang siap lakukan UN CBT.
Ke tujuh sekolah tersebut yakni SMK Negeri 2, SMK Negeri 3, SMK Negeri 4, SMK Negeri 5, SMK Negeri 6, SMK Swakarya, dan SMA Xaverius 1.
“Saya yakin ke tujuh SMK dan SMA yang akan menghadapi UN CBT mendatang akan berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Selagi dipersiapkan segala sesuatunya dengan matang,” kata Kepala Bidang SMP/SMA/SMA Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang Lukman Haris, saat dibincangi di SMK Negeri 2 Palembang, kemarin.
Ia juga menjelaskan, pihaknya akan melayangkan surat kepada PLN untuk memasok listrik yang cukup dan tidak terjadi permasalahan saat sekolah penyelenggara UN CBT menggelar UN. “Kami akan berkoordinasi dan mengirim surat dengan pihak PLN untuk mengutamakan pasokan listrik kepada tujuh sekolah ini nantinya,” terangnya.
Ia menambahkan, Disdikpora akan mengantisipasi hal-hal yang dapat menggangu proses UN CBT saat berlangsung.
“Jadi, kami berharap pelaksanaan UN CBT ini nantinya tidak merugikan siswa yang mengikutinya karena UN CBT ini masih barang baru,” imbuhnya.
Diketahui, total peserta UN CBT dan Paper Based Test (PBT) di Palembang yaitu sebanyak 24.759 peserta dari total 128 SMA negeri dan swasta serta 71 SMK negeri dan swasta. Oadk