Jembatan Musi II Ganti Lantai
Setelah terlihat ada ketimpangan kondisi jembatan Duplikat Musi II dengan jembatan yang lama, membuat Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) III akan melakukan pergantian lantai jembatan.
Palembang, BP
Hal ini disampaikan Kasatker Pelaksanaan Jalan Metropolis Palembang BBJN III, Aidil Fitri, Rabu (25/3). Dia menyebutkan dalam waktu dekat akan dilakukan upaya penggantian lantai dengan catatan evaluasi struktur jembatan menunjukkan kelayakan penggantian. Evaluasi ini akan dilakukan pihaknya sebelum memutuskan penggantian.
“Kita lihat dulu tingkat kerusakan, jika memang harus ada penggantian maka akan dilakukan. Jika masih bisa dilakukan perbaikan dan pemeliharaan rutin, penggantian lantai ditunda dulu,” ujar Aidil.
Aidil mengatakan upaya pemeliharaan struktur jembatan ini berdasarkan Muatan Sumbu Terberat (MST). Biasanya patokan standar beban terberat satu sumbu maksimal 10 ton. Jika berada di bawah tersebut, sudah layak dilakukan penguatan struktur.
Upaya pemeliharaan yang dilakukan ini dimaksimalkan 1,5 kali dari kekuatan MTS. Artinya dengan safety faktor kondisi ini memungkinkan kendaraan yang melintas melebihi beban kapasitas maksimal.
“Pada intinya evaluasi tim yang ahli dalam perawatan dan pemeliharaan akan menentukan proses yang akan dilakukan. Jika dibutuhkan penggantian lantai maka akan dilakukan. Jika tidak, tetap pada skala prioritas,” jelasnya.
Dalam pemeliharaan jembatan, Subdit Tehnik Jembatan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Heri Yugiantoro sebelumnya menyebutkan, untuk perbaikan berkala ini dilakukan menggunakan APBN dan sudah diprogramkan pemerintah.
Dalam pemeliharaan jembatan beberapa cara yang dilakukan yakni dengan pemeliharaan rutin setahun sekali, pemeliharaan berkala selama lima tahun sekali. Pemeliharaan ini terus dipantau dengan laporan pihak daerah dimana posisi jembatan itu berada.
Dalam pemeliharaan rutin, bisanya dilakukan pemeriksaan sambungan dan pengencangan baut. Sedangkan untuk perbaikan berkala biasanya dilakukan pemeliharaan cember jembatan yang melengkung dan lentur ke bawah.
Heri juga menjelaskan dalam proses pemeliharaan berkala tersebut jangan menunda-nunda, sebab jika terlalu lama dibiarkan maka kondisinya akan mengalami pelengkungan. Untuk upaya pemeliharaan berkala ini pun dilakukan dengan memperkuat jembatan dengan kabel-kabel sebagai penyangga jembatan. Dengan begitu, jembatan akan semakin kuat untuk menahan beban.
Selain itu menurutnya, pengencangan baut dilakukan secara merata dengan melihat tanda cat saat pengencangan sebelumnya dilakukan. Jika posisi cat bergeser atau tidak sama dengan posisi pengecatan sebelumnya maka bisa langsung diambil tindakan pengencangan.
“Biasanya baut yang sudah bergeser sedikit saja langsung bisa diketahui petugas, setelah diperbaiki langsung dilakukan pengecatan kembali sehingga pengencangan baut berikutnya bisa diketahui dengan mudah,” tukas dia. Oren