Listrik Mati, Pelayanan Kesehatan Terganggu

14

Muaraenim, BP

Akibat kejadian ini selain warga mengalami kegelapan di malam hari, membuat beberapa peralatan elektronik rumah tangga warga banyak yang rusak. Demikian juga Pelayanan Kesehatan di Poskesdes ikut terganggu.

Pemadaman listrik tersebut hampir terjadi setiap hari dari pagi hingga menjelang Maghrib,  kemudian pada malam dari jam 19.00 WIB  hingga menjelang Subuh,  ujar Ahmad Suhadi (65) kepada Koran ini, Senin (31/3). Di akui A. Suhadi seringnya listrik padam tersebut tidak saja saat angin kencang dan mau turun hujan, dalam keadaan terang dan cuaca bagus juga sering padam.

“Lah hampir sebulan ini listrik di dusun kami ni mati saje, bentar-bentar mati. Jika ada batang roboh atau karena angin kencang dan hujan deras kami maklum  tapi sekarang tidak hujan dan tidak ada angin juga masih mati.

Baca Juga:  Terkesan Jadi Beking Kapitalis, Jargon Merakyat Mulai Dipertanyakan

Yang sakitnye mati waktu malam dan sedang makan atau menjelang Maghrib” ujarnya.

Dikatakan A. Suhadi, persoalan ini nampaknya seperti di biarkan saja oleh pihak PLN sebab jaringan listrik Di Jln Tjik Agoes Kiemas  yang mengarah ke perkantoran Islamic Center tidak pernah mati, sementara di kawan mereka hampir tiap hari  lampu mati.

Hal senada juga di utarakan salah seorang warga Kepur,  Merson (34). Ia  mengaku,   akibat lampu sering mati beberapa peralatan elektronik seperti TV, Magic Com, Kulkas banyak yang rusak apalagi lampu terkadang hampir tiap bulan ganti terus, “katanya. Merson  berharap, kiranya pihak PLN untuk memperbaiki aliran listrik di desa mereka. Apalagi Muaraenim Banyak Pembangkit Listrik yang  memasok tenaga listrik tapi nyatanya hampir tiap hari listrik padam” harapnya.

Baca Juga:  Gardu Induk PLTG Mepogen Disambar Petir

Sementara itu,  Milda (36),  salah seorang bidan desa setempat mengaku sangat terganggu dengan listrik yang sering mati . Dikatakan Milda, hampir setiap malam dan tiap hari listrik mati, akibatnya, dalam melayani masyarakat yang ingin berobat terganggu apalagi jika ada pasien yang mau melahirkan. Di akui Milda, dalam melayani masyarakat dirinya terpaksa menggunakan lampu teplok dan lilin, namun penerangannya tidak maksimal.

Baca Juga:  20 Pejabat Bertarung di Lelang Jabatan

“Dulunya, menggunakan lampu emergency akan tetapi lampu tersebut sudah terbakar akibat lampu mati hidup mati hidup.  Untuk itu kami berharap kepada pemerintah atau pihak terkait dalam hal ini pihak PLN untuk memperhatikan” ujarnya.

Terkait persoalan tersebut Kepala PLN Ranting Muaraenim, Kesumayadi ketika dihubungi berkali-kali via telepon tidak aktif, begitu juga dihubungi  melalui SMS juga tidak ada jawaban. #nur

Komentar Anda
Loading...