Sawah Warga Diserang Hama Putih

21
Areal sawah warga, di kecamatan Pagaralam Utara, diserang Hama Putih Palsu, serangan hama pada daun ini menyebabkan padi menjadi kerdil.
Areal sawah warga, di kecamatan Pagaralam Utara, diserang Hama Putih Palsu, serangan hama pada daun ini menyebabkan padi menjadi kerdil. <bp/sidarta>

Pagaralam, BP

Areal persawahan warga di Dusun Talang Jawa, Dusun Talang Sawah dan Dusun Perandonan, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara, diserang hama daun Putih Palsu. Akibatnya, pertumbuhan tanaman padi warga menjadi terhambat dan jika tidak segera di carikan langkah penanggulangan bisa berdampak pada gagal panen.

Informasi yang berhasil dihimpun, kemaren menyebutkan serangan hama Putih Palsu tersebut sudah terjadi sejak dua minggu terakhir ini, yang mana ham tersebut menyerang daun hingga pangkal daun padi hingga menjadikan rumpun padi menjadi keriting. Tingginya curah hujan yang melanda Kota Pagaralam akhir-akhir ini menjadi penyebab serangan hama tersebut dan bahkan penyebaranya cukup cepat.

”Kita sudah berusaha menyemprotkan obat atau pistesida, namun hama ini masih saja terjadi. Bahkan lantaran curah hujan yang tinggi serangan hama ini cepat meluas. Jika dilihat dari kondisi yang ada rumpun padi yang terserang menjadi terhambat,”ujar Purwadi (34) petani warga Dusun Perandonan, Kecamatan Pagaralam Utara.

Baca Juga:  Bidan Beli Shabu

Menurutnya, hama tersebut menyerang bagian daun padi yang baru berumur 40 hari setelah tanam, kondisinya dipenuhi bintik putih-putih hingga ke pangkal daun. Berdasarkan pengalaman lalu, bila padi sudah terserang hama ini, maka pertumbuhannya menjadi terganggu dan cenderung kerdil, bila dibandingkan dengan padi yang tumbuh pada umumnya.

”Kita sangat kewalahan menghadapi seragan hama ini walau sudah di racun berkali-kali hama yang ada tetap saja subur. Kami meminta kepada dinas terkait, bisa memberikan penyuluhan informasi penting maupun mengajari petani, bagaimana cara menangani serangan hama putih palsu ataupun serangan penyakit blast dan penyakit tanaman padi lainnya,”katanya.

Baca Juga:  PKS Pagar Alam Gagas Pelatihan Stek Tanaman Kopi dan Pembuatan Kompos

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kota Pagaralam Prima Dina Razak melalui Kabid Penyuluhan Ade Dwi Rahmayati mengatatakan pihaknya telah melakukan monitoring terhadap lokasi-lokasi areal persawahan yang terkena berbagai serangan hama dan penyakit tanaman padi ini. ”Monitoring lapangan yang dilaksanakan, untuk melihat berbagai kendala yang dihadapi petani, terkait berbagai serangan hama dan penyakit tanaman,”katanya.

Menurutnya,  hama putih palsu ini  jarang menjadi hama utama padi. Serangannya menjadi berarti bila kerusakan pada daun pada fase anakan maksimum dan fase pematangan, mencapai lebih dari 50 persen. Kerusakan akibat serangan larva hama putih palsu, terlihat dengan adanya warna putih pada daun di pertanaman.

Baca Juga:  Pagaralam Butuh Banyak Pembenahan

”Larva ini makan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun, meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih. Siklus hidup hama putih palsu ini 30 hari – 60 hari, tanda pertama adanya infestasi hama putih palsu, adalah kehadiran ngengat bewarna kuning cokelat, yang memiliki 3 buah pita hitam dengan garis lengkap atau terputus pada bagian sayap depan,”katanya.

Untuk pengendalian hama ini, hendaknya upayakan pemeliharaan tanaman sebaik mungkin, agar pertanaman tumbuh secara baik, sehat dan seragam, gunakan insektisida (bila diperlukan) berbahan aktif fipronil atau karbofuran, serta terakhir jangan menggunakan insektisida sampai tanaman berumur 30 hari, setelah tanam pindah atau 40 hari sesudah sebar benih,tambahnya. #dar

Komentar Anda
Loading...