Sapi Tidak Boleh Dijual, Peternak Diberi Rp800 Ribu
Martapura, BP
Pemilik sapi betina di Kabupaten OKU Timur mendapatkan bantuan insentif berupa uang sebesar Rp 800 ribu sebagai antisipasi pemerintah agar pemilik sapi terutama sapi betina tidak menjual ternak sapi yang masih produktif ketika menghadapi kekurangan ekonomi. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan perikanan Kabupaten OKU Timur Ir Santio Kamis (13/3).
Biasanya, petani akan menjual apa saja termasuk sapi dan ternak lainnya ketika masa transisi panen padi. Untuk mempertahankan populasi sapi tersebut, pemerintah memberi bantuan agar tidak menjual sapi petani terutama sapi betina yang sedang hamil untuk meningkatkan populasi sapi di OKU Timur.
“Populasi sapi mengalami penurunan jika tetap dibiarkan petani menjual sapi-sapi mereka kepada penjagal yang akan memotong sapi merek. Kita berusaha keras agar populasi sapi terus meningkat agar OKU Timur tetap bertahan menjadi wilayah swasembada daging,” ungkapnya.
Sementara sejumlah petani ketika ditemui mengaku senang dengan adanya bantuan uang isentif sebagai bantuan bagi para peternak sapi yang memiliki sapi betina agar tidak dijual ketika masa transisi panen.
“Kebiasaan petani kalau membutuhkan uang untuk keluarga akan menjual hewan ternak mereka baik yang masih hamil atau yang masih anak,” ungkap Mastur (42), salah satu pemilik sapi di Desa Melatijaya, Kecamatan Semendawaitimur, OKU Timur Kamis (13/3).
Menurut Mastur, dengan adanya bantuan sebesar Rp 800 ribu untuk setiap peternak tentu saja memberikan kemudahan bagi petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara kepala dinas Peternakan dan perikanan Kabupaten Ir Santio ketika dikonfirmasi mengatakan insentif untuk setiap peternak sapi betina tersebut diberikan untuk mencegah agar mereka tidak menjual ternak mereka guna menjaga populasi sapi di OKU Timur.
“Bantuan itu merupakan dana pusat yang dikirim langsung ke rekening kelompok tani untuk dibagikan kepada masing-masing peternak sapi. Yang mendapat insentif tersebut untuk saat ini baru untuk dua wilayah masing-masing kecamatan Semendawai Suku III dan Semendawai Timur karena di wilayah itu populasi sapi terbesar,” jelasnya.
Menurut Santio, populasi sapi di wilayah Semendawai Timur dan Semendawai Suku -II sekitar 8.613 ekor sapi yang diharapkan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. #mas