Masyarakat Kecewa Sikap Tim Dirjen PUM

22

Muarabeliti, BP

Masyarakat Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) merasa kecewa terhadap sikap tim Direktorat Jenderal (Dirjen) Pemerintah Umum (PUM) Pusat dan Provinsi Sumsel.

Soalnya, kedua tim yang turun ke lokasi perbatasan Muratara-Muba tidak mau menjelaskan atau mendengar informasi dari tokoh masyarakat.

“Masyarakat sangat kecewa karena sudah menunggu beberapa hari dari pagi sampai sore ternyata tim Dirjen PUM Pusat dan Provinsi Sumsel yang berkunjung ke perbatasan terkesan menghindari masyarakat,” kata Asisten I Pemerintahan Setda Muratara, Riswan Effendi didampingi Kadistamben dan LH, Hendriansyah, Camat Rawas Ilir Gunadi.

Baca Juga:  FPK Muratara Dikukuhkan

Dikatakan Hendriansyah, masyarakat sudah menunggu di  Suban 4 karena mendapat informasi  Dirjen PUM akan turun untuk mengumpulkan data dan melihat langsung kondisi lapangan. Namun niat mulia tim Dirjen PUM yang menggunakan mobil menuju perbatasan sempat dihentikan masyarakat, dan tim mengaku bukan tim pemerintahan.

“Tim Dirjen PUM mengaku akan ke PT SKE dan bukan petugas tim Dirjen, padahal masyarakat Rawas Ilir tidak akan melakukan tindakan anarkis melainkan ingin menyampaikan informasi sebenar-benarnya terkait lokasi titik koordinat perbatasan yang dinilai tidak sesuai peta sebenarnya,” terangnya.

Baca Juga:  Transaksi Shabu Dua Pegawai Tapem Mura Diringkus

Lanjut Dia, saat tim Dirjen PUM berada di posisi dekat Suban IV kembali dihentikan warga dengan maksud mengecek kebenaran tim turun atau tidak.

“Namun tim Dirjen PUM menjawab tidak ada waktu menjelaskan masalah itu lalu mereka pergi,” sambung dia.

Dilanjutkan Camat Rawas Ilir Gunadi, masyarakat pun bersabar menunggu tim Dirjen PUM kembali ke Jalan Macan Sakti Rawas Ilir namun tim mengambil jalur lain.

Baca Juga:  Ratusan Pilar Pembatas Desa Dipasang

“Hal ini jelas, tim Dirjen PUM tidak ada keterbukaan dengan masyarakat dan tidak mau diajak komunikasi sehingga warga membuat  berita acara,” tambahnya.

Salah satu isi berita acara, sambung dia,  masyarakat kecewa terhadap ketidakjelasan tim, dan hal ini akan disampaikan ke Gubernur Sumsel dan Mendagri melalui Pemkab Muratara.

“Kami meminta keadilan ke Mendagri, sebab saat ini perbatasan Muba-Muratara. Kami inginkan tidak ada yang dirugikan kedua belah pihak terlepas apakah ada migas atau tidak,” imbuhnya. #wan

Komentar Anda
Loading...