Paslon Joncik Muhammad-Arifa’i Berpotensi Unggul Di Empat Lawang

558
Ariyanto (BP/ist)

Palembang, BP- Pasangan calon ( paslon) Bupati dan wakil bupati Joncik Muhammad-Arifa’i masih berpotensi besar memenangi Pilkada kabupaten empat lawang yang akan digelar 19 April 2025.

Dari temuan survei kekuatan pilihan ( elektabilitas), paslon Joncik Muhamad-Arifa’i masih perkasa diurutan teratas dan tidak pernah berada diurutkan kedua dari pesaingnya.

Dengan bermodalkan pemilih kuat ( massive) yang angkanya melebihi enam puluh persen pemilih sah pada waktu Pilkada melawan kotak kosong lalu, diprediksi kekuatan elektabilitas Joncik Muhammad-Arifai akan tetap bertenger diurutan teratas dan kemungkinan kecil akan terjun bebas kekuatan elektabilitasnya.

Demikian diungkapkan
Direktur eksekutif lembaga survei Lembaga Kajian Publik Independen ( LKPI) , Arianto, ST,MT, M.IKOM,POL ketika dibincangi media tentang Prediksi Peluang Menang Paslon Bupati dan Wakik Bupati Pada Pilkada Kabupaten Empat Lawang, Jakarta, Senin ( 7/4).

“Irama ( trend) elektabilitas hasil survei tetap menunjukkan paslon Joncik Muhammad-Arifa’i memiliki trend elektabilitas positif dan masih konsisten unggul pada Survei terakhir bulan April 2025.,” katanya, Senin (7/4/2025).

Baca Juga:  Toko Dikuras Maling, Wisnu Lapor Polisi

Kenaikkan elektabilitas Joncik Muhammad-Arifa’i juga diikuti oleh pesaingnya tetapi ada jarak (gap) elektabilitas yang cukup jauh. Dalam arti, elektabilitas Joncik Muhammad-Arifa’i secara statistik unggul signifikan.

Pengalaman survei perilaku pemilih biasanya untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas yang lebih dari dua puluh persen,dibutuhkan kerja politik yang super ekstra bagi penantangnya.

Selain itu, kalaupun terjadi tsunami politik, diprediksi tidak akan terjadi lonjakan elektabilitas yang luar biasa.

Sebab, Pilkada sudah menyisakan waktu yang sedikit. Pastinya juga setiap paslon akan mengamankan basis pemilih yang militan ketimbang melebarkan lumbung suara.

“Jurus ini pasti dilakukan terutama paslon yang sudah unggul di tataran elektabilitas,” terang mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini.

Lebih lanjut mantan auditor survei capres partai Demokrat ini memprediksi paslon Joncik Muhammad-Arifa’i elektabilitasnya akan berada di range (berkisar ) 55% – 74 %.

Baca Juga:  Massa FAML PT Pusri Tuntut Klarifikasi  Kebijakan PT Pusri Yang Dinilai Rugikan Masyarakat

Tentunya partisipasi pemilih akan sangat menentukan besarnya keunggulan masing-masing paslon bupati dan wakil bupati.

Pria yang sudah dua puluh sembilan tahun menekuni survei perilaku pemilih ini juga menerangkan, dilihat dari tingkat sosialisasi antara paslon bupati dan wakil bupati, semuanya memiliki frekuensi yang sama. Indikator yang digunakan dalam potret survei adalah sosialisasi tatap muka/pertemuan umum/, media sosial, media cetak, spanduk/baleho/stiker/kalender, televisi dan radio.

Semua alat serangan udara dan darat tersebut untuk mendekati dan meyakinkan pemilih intensitasnya sama kuat antara paslon bupati dan wakil bupati.

Lembaga LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia ( PERSEPI) ini juga melihat dari segi sebaran demografi pemilih ( suku, agama, umur, pendapatan, pendidikan, pekerjaan) menunjukkan paslon Joncik Muhammad-Arifa’i unggul dari pesaingnya. Hal yang sama dengan sebaran arus pemilih partai politik.

Lebih dari lima puluh persen pemilih dari partai politik manapun menjatuhkan pilihannya pada Joncik Muhammad-Arifa’i. Artinya, pemilih tidak begitu banyak mempertimbangkan dari mana paslon di dukung atau diusung parpol.

Baca Juga:  Ini Konsekuensi Untuk Kenyamanan Jangka Panjang

Figur / sosok dari paslon bupati dan wakil bupati yang perhatian pada rakyat, berpengalaman di pemerintahan, tegas, bebas dari korupsi merupakan alasan utama masyarakat menjatuhkan pilihannya pada paslon bupati dan wakil bupati tersebut.

“Yang harus diperhatikan bagi masing-masing paslon adalah partisipasi pemilih. Pengalaman survei juga banyak ditemukan apabila paslon bupati dan wakil bupati yang tadinya dinyatakan sudah menang di Pilkada dan pemilunya dilakukan ulang maka partisipasi yang basis -basis suara kemenangan itu akan turun. Tentunya ini harus dijaga bagi paslon mana saja karena potensi untuk mengurangi hasil suara nantinya akan berdampak cukup signifikan apabila tingkat partisipasinya turun drastis. Sementara bagi kompetitor dipastikan akan kerja super ekstra lagi untuk mengejar elektabilitas,”pungkas lulusan terbaik ilmu komunikasi politik ini dengan lantang.#udi

Komentar Anda
Loading...