Ratu Dewa-Prima Salam Memimpin Elektabilitas Jelang Pilkada Palembang

297
Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, MIKom, Pol, Sabtu (19/10) kepada wartawan di Hotel Santika, Palembang.(BP/udi)

Palembang, BP- Pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Palembang Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS) masih tetap unggul dalam dukungan (elektabilitas) dari dua pesaingnya Fitrianti Agustinda-Nandriani Octarina (Fitri-Nandri) dan Yudha Pratomo-Baharuddin (Yudha-Bahar).

Elektabilitas paslon yang bernomor urut dua tersebut masih memperlihatkan konsistensi dukungannya dengan jarak elektabilitas cukup jauh dari dua peserta paslon pilkada lainnya. keunggulan RDPS dengan waktu pilkada yang menyisakan waktu selama satu bulan enam hari lagi tentunya berpotensi besar keluar sebagai pemenang pada pilkada yang akan digelar 27 november 2024.
Dari berbagai lembaga survei kredibel, sebelum ditetapkan berpasangan dengan Prima Salam, elektabilitas Ratu Dewa selalu berada di urutan teratas dari para calon walikota lainnya,  demikian juga setelah berpasangan dengan Prima Salam yang dikenal dengan RDPS, elektabilitas dua pria yang gemar melakukan blusukan ini masih perkasa di urutan pertama tak tergeserkan.
Pilihan masyarakat kota palembang  menurutnya sudah mengerucut pada tiga paslon dan tidak banyak lagi massa yang belum menentukan pilihannya atau massa mengambang. pada pertanyaan terbuka (top of mind) tanpa menyebutkan nama calon.
Dimana elektabilitas Ratu Dewa (47%), Fitrianti Agustinda (18,8%), Yudha Pratomo (8,8%), Prima Salam (1,1%), Nandriani Octarina (0,2%), Baharuddin (0,1%). sedangkan massa mengambang atau massa yang belum menentukan pilihannya (24%). pada simulasi specimen contoh kertas surat suara, elektabilitas  RDPS (57,4%), Fitri-Nandri (29,3%), Yudha-Bahar (10,1%) dan massa yang belum menentukan pilihan atau massa mengambang (3,2%)  jarak interval elektabilitas RDPS dengan dua peserta lainnya cukup jauh.
“Tentunya, semua ini hasil kerja keras dan kerja cerdas masing-masing paslon dan tim sukses/tim pendukung lainnya dalam bersosialisasi selama ini. kalau tidak ada kejadian yang luar biasa atau istilahnya tsunami politik, rd-ps berpotensi besar memenangkan pilkada kota Palembang,” kata Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, MIKom, Pol, Sabtu (19/10) kepada wartawan di Hotel Santika, Palembang.
Kuatnya tarikan electoral RDPS, lanjut lembaga survei LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) ini ada beberapa alasan yang selalu RDPS  unggul di mata pemilih.
Alasan khusus pemilih menjatuhkan pilihannya kepada  RDPS adalah  RDPS dianggap sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (65,8%). kemudian RDPS dipersepsikan orangnya perhatian pada rakyat (56,1%), berpengalaman di pemerintahan (64,1%), mampu membawa perubahan yang lebih baik (65,5%), ramah/mudah ditemui (42,9%) dan orangnya jujur/bersih dari kasus kkn (60,0%).
Secara psikologis, tentunya pemilih sudah sangat rasional dalam menjatuhkan pilihannya pada RDPS, dalam studi perilaku pemilih, kedekatan secara psikologis pemilih dalam menjatuhkan pilihannya merupakan ikatan emosional yang sulit untuk mengubah pilihannya kepada paslon lainnya.
Mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang sudah dua puluh tujuh tahun menekuni survei perilaku pemilih di indonesia melihat sebaran demografi pemilih yang juga masih didominasi paslon RDPS. misalnya pada segmen gender, pemilih laki-laki  RDPS (61,3%), Fitri-Nandri (24,6%), Yudha-Bahar (8,8%) dan massa mengambang (5,3%). pada segmen perempuan, pemilih  RDPS (54,1%), Fitri-Nandri (31,7%), Yudha-Bahar (11,2%) dan massa yang belum menentukan pilihan (3,0%).
“Dominasi  RDPS tetap kuat elektabilitasnya di segmen pemilih perempuan, terlebih lagi pemilih laki-laki. selain itu, modal utama yang menyebabkan elektabilitas  RDPS tetap kokoh adalah tingkat kedikenalan (popularitas) dan kedisukaan (akseptabilitas) yang angkanya positif dibandingkan paslon lainnya. popularitas paslon  RDPS (97%) dan akseptabilitas (96%). sedangkan Fitri-Nandri popularitas (94%) dan akseptabilitas (77%). kemudian Yudha-Bahar popularitas (73%) dan akseptabilitas (72%). terlihat, modal utama RDPS dari popularitas dan akseptabilitas sudah unggul. sangat mustahil pemilih akan menjatuhkan pilihannya pada popularitas yang kecil terlebih lagi popularitas yang tidak berbanding lurus dengan akseptabilitas.
“Semua paslon dipastikan ke depan akan terus bersosialisasi jadi kami prediksi tidak akan ada terjadi lompatan elektabilitas yang luar biasa. RDPS minimal akan mempertahankan ritme elektabilitasnya bahkan meningkatkan intensitas sosialisasi sedangkan Fitri-Nandri dan Yudha-Bahar akan terus bersosialisasi,” pungkas mantan auditor survei capres Partai Demokrat ini.
Survei LKPI ini digelar 10-17 November 2024 dengan menggunakan sampel 1.000 responden yang tersebar di seluruh kelurahan dan kecamatan di kota palembang secara proporsional. metode penarikan sampel multi stage random sampling dengan marjin of error +/- 3,1% dan selang kepercayaan 95%. wawancara dilakukan tatap muka langsung dengan responden. semua peneliti lapangan (pewawancara) mahasiswa tingkat akhir dari kota Palembang.#udi
Baca Juga:  Selewengkan Dana Desa, Kades Saung Dadi Dituntut 5 Tahun Bui
Komentar Anda
Loading...