PPDB Bikin Emak-Emak Pusing
Palembang, BP- Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur afirmasi jenjang SD dan SMP di Palembang dibuka mulai hari ini, Jumat (24/5).
Jalur Afirmasi adalah jalur yang disediakan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dan penyandang disabilitas.
Pendaftaran tersebut dibuka hingga 30 Mei 2024.
Namun warga menilai penerimaan PPDB SMP di Palembang ribet dan susah.
Menurut warga Seberang Ulu I, Fitri dia memasukkan anaknya di SMP 44 menggunakan jalur afirmasi dengan syarat dan kartu lengkap termasuk PKH.
“ Ngurus surat BTKS dua hari bolak balik, antri masih belum diterima dan anak tidak lulus di SMP 44,” katanya, Selasa (4/6).
Sekarang ini menurutnya memasukkan anak ke SMP negeri di Palembang ribet dan susah .
“ Sudah kular kilir dua hari antri masih belum diterima di SMP , harapan aku anak aku diterima dan dipermudah masuk sekolah,” katanya.
Hal senada dikemukakan warga Seberang Ulu I , Ana dia meminta pada pemerintah agar penerimaan siswa SMP di permudah.
“ Kami dua hari bolak bali k ke SMP 44 namun anak belum diterima,” katanya.
Sedangkan tokoh pemuda Palembang, Aripin Kalender menilai saat ini ibu –ibu atau emak-emak lagi pusing lagi pening dengan sistim zonasi dengan sistim penerimaan siswa SMP maupun SMA.
“ Kita lihat jalur zonasi yang dibuat pemerintah sesuai dengan mematuhi undang-undang ada afirmasi, walaupun mereka ikut afirmasi , ada PKH , pakai DTKS antri sampai ribuan orang perhari , setelah semuanya cukup masih tidak lolos juga melalui afirmasi , tambah lagi jalur zonasi dengan jarak begitu jauh , seperti kami di Seberang Ulu I tidak ada sekolah SMA dan SMP negeri jadi jaraknya minimal sampai 2 Km, bingung kami, anak-anak ini mau di sekolah mana saat ini , apalagi sekarang SMP yang mulai tahapan PPDB kota Palembang,” katanya.
Pihaknya berharap pemerintah tidak terlalu egoisme dengan mengikuti aturan yang ada , karena saat ini Seberang Ulu I SMP negeri dan SMA negeri tidak ada,
“ Jadi mau di kemanakan mereka-mereka ini , ketika mereka mau sekolah pasti tidak masuk semua baik jalur zonasi , afirmasi dan prestasi , mereka tetap pakai jarak , mereka pakai afirmasi mereka tetap pakai jarak, yang jaraknya masih tidak di terima , jadi ibu-ibu saat ini sangat pusing dan mumet banyak mengeluh soal PPDB baik SMP dan SMA,” kata Ketua Masyarakat Miskin Kota (MMK) Sumsel ini.
Selain itu menurutnya pemerintah harusnya tiap tahun membangun sekolah dan dimulai dari sekarang harus ada SMA minimal dua SMA negeri baru di bangun , SMP minimal tiga atau empat SMP negeri yang baru di bangun di Seberang Ulu I.
“ Soal lahan, ada semua , saya sudah pernah mengusulkan di wilayah saya dibangun SMP dan SMA negeri tapi tidak ada satupun pejabat yang mau di pinggiran Sungai Musi malahan , lahannya ada semua , lahan pemerintah sendiri , mereka tinggal bangun aja, carikan anggaran lalu bangun SMP maupun SMA negeri di pinggiran Sungai Musi di daerah Satu Ulu, Dua Ulu, Tiga Empat Ulu, Lima Ulu sampai Tujuh Ulu, jadi sumber daya manusia bisa hidup kembali , ketek bisa jalan, wisata air bisa bangkit , kita sudah mengusulkan dua hingga tiga tahun yang lalu kepada Kepala Dinas Pendidikan dan belum ada respon,” katanya.#udi