Perlu Dukungan Semua Pihak, Mangrove di Sumsel Miliki  Potensi Untuk Dikembangkan

45
Director General/Director Indonesia CIFOR-ICRAF Prof. Dr. Herry Purnomo (BP/udi)

Palembang, BP- Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki potensi lahan mangrove yang potensial untuk dikembangkan terutama untuk kepentingan masyarakat . Hanya dua lokasi di Sumsel di mana lahan mangrove masih ada yaitu Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

“Di Banyuasin ada 130 ribu lahan dan  untuk OKI saya belum tahu persis jumlah luasannya.Kalau di OKI kondisinya terdegradasi , itu yang ingin kita mengurangi itu penyebabnya banyak untuk pembuatan tambak , perkebunan sawit, yang tambang kita ingin greening  ya.. tambak oke tetapi  bisa enggak mangrove terjaga,” kata Director General/Director Indonesia CIFOR-ICRAF Prof. Dr. Herry Purnomo usai  Lokakarya  Dukungan Multipihak untuk Pengelolaa  Ekosistem Mangrove yang Berkelanjutan untuk Pembangunan Rendah Karbon dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Banyuasin Sumsel, di Hotel Santika Premier Bandara, Palembang, Senin (4/3).
Terpenting pelestarian mangrove ini menurutnya selain peran pemerintah juga melibatkan pihak-pihak lain juga .
Menurutnya Cifor dengan mitra dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) serta dengan Forum DAS Sumsel selalu melaporkan hasil restorasi  di Desa Sungsang 4 ada Marga Sungsang dan progresnya seperti apa.
“ Karena restorasi mangrove ini tidak gampang , banyak orang menanam lalu ditinggal, kalau ditinggal mati, tapi kita tetap pantau hasil restorasi kita dan bagaimana juga restorasi ini sejalan dengan peningkatan bisnis masyarakat , eco wisata , jasa blue  kabon, karena riset kita , riset partisipatif jadi bereksperimentasi  dengan masyarakat, kita juga di desa mencoba dengan kawan-kawan menggagas pokja Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Banyuasin memastikan Mangrove di Banyuasin  terjaga, terkelola dengan baik ,” katanya.
Dan mangrove yang rusak menurutnya harus diperbaiki dan dibutuhkan dukungan semua pihak .
“ Potensinya luar biasa , untuk wisata ,ada jadi sirup, sabun cuci bisa macam-macam, itu belum optimal kadang-kadang produknya ada tapi marketingnya masih kurang , masih lokal-lokal, kemudian itu tadi ada wisata , ada blue karbon belum dipanen oleh masyarakat,” katanya.
Disamping untuk mencegah perubahan iklim dengan mangrove atau dengan merestorasi  mangrove, mangrove juga bisa  meningkatkan ekonomi masyarakat yang harus jalan bareng.
“ Karena melestarikan mangrove kalau masyarakatnya miskin-miskin  rusak juga akhirnya, kita ingin masyarakat sejahtera , masyarakat khan ada irisannya masyarakat penangkap udang , menangkap ikan itu di mangrove, mangrove itu menjadi habitat buat tangkapan mereka,” katanya.
Pihaknya ingin membuat Arboretum di Desa Sungsang 4 dan itu menurutnya sudah jalan untuk wisata lokal .
“Tiga bulan lalu pak Sandiaga Uno datang ke Sungsang 4, beliau berpesan bahwa kalau bisa Sungsang 4 jadi model untuk eco wisata berbasis mangrove untuk seluruh Indonesia. Ini akan digarap pelan-pelan karena kita menginginkan yang menjadi actor utamannya masyarakat , itu  harus ada capacity building dan lain-lain,” katanya.#udi
Baca Juga:  Polda Sumsel Perketat Pengamanan Objek Vital
Komentar Anda
Loading...