Palembang, BP- Buntut terjadinya pencemaran Sungai Kelekar kota Prabumulih oleh PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Minggu, (9/7). Walhi Sumatera Selatan (Sumsel) menurunkan tim investigasi kelokasi.
Berdasarkan investigasi Walhi Sumsel penyebab pencemaran akibat terjadinya kebocoran pipa minyak mentah milik PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 yang disebabkanoleh korosi besi pipa, sehingga minyak mentah mengalir masuk ke dalam Sungai Kelekar.
Manager Kampanye Walhi Sumsel Febri Putra Sopah mengatakan pasca kebocoran pipa Pertamina, pihak Pertamina telah melakukan banyak upaya untuk pembersihan sungai klekar tapi masih ada beberapa lokasi minyak tersebut masih berada di sungai kelekar.
“Sudah ada upaya pihak Pertamina tapi kami nilai fungsi untuk pemulihan pencemaran belum maksimal hanya menyoroti titik dimana sempat menjadi viral dan sepanjang bantaran sungai kelekar masih banyak tumpahan minyak,” katanya saat menggelar jumpa pers di kantor Walhi Sumsel di Jalan Macan Kumbang VII Palembang, Jumat (14/7).
Menurutnya pihak Pertamina seharusnya memiliki SOP pengawasan tiap bulan, giga bulan atau enam bulan sekali terhadap pipa pipanya.
“Jika melihat kejadian ini indikasinya fungsi pengawasan oleh Pertamina tidak ada seharusnya mereka tahu pipa layaknya diganti berapa tahun sekali jika pengawasan berjalan mala tidak ada kejadian seperti ini,” katanya.
Dia mempertanyakan fungsi pengawasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam hal ini mewakili representasi negara dalam kejadian ini terutama mengawasi pipa Pertamina yang melintasi sungai kelekar dan untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terjadi kembali.
” Srjak tahun 2000 Walhi sudah melakukan advokasi terhadap sungai kelekar dan Pertamina bertanggungjawan atas pemulihan sungai kelekar itu sendiri, apalagi air sungai kelekar ini sudah tidak layak di konsumsi padahal tapi masyarakat masih menggunakan air sungai kelekar untuk menyiram tanaman dan untuk ternak” katanya.
Karena ini kelalaian manajemen Pertamina menurutnya harus dievaluasi kinerja manajemen Pertamina saat ini.
Sedangkan Direktur Eksekutif Walhi Sumsel Yuliusman menambahkan atas kejadian ini pihannya mendesak kementrian BUMN melakukan audit kinerja PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4.
” Sebagai bentuk tanggungjawab atas kejadian ini terjadi pencemaran ini bukan pertama yang dilakukan Pertamina kami minta Kementrian BUMN manajemen Pertamina harus bertanggungjawab untuk melakukan restrukturisasi sumber daya yang ada di Pertamina terutama di zona 4 yang bentuk pertanggungjawabannya tidak cukup dengan memberi sembako dan sebagainya dan memastikan kejadian ini tidak terulang dan kejadian ini sangat patal terjadi di level Pertamina'” katanya.
Terpenting atas kejadian Walhi Sumsel mendesak kementrian BUMN agar kepemimpinan top leader di tingkat Pertamina di ganti atau di pecat.#udi