Performa Elektoral PPP dan PAN Buruk

47

 

PRESENTASI – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi PhD mempresentasikan hasil survei pihaknya di kanal YouTube resmi Indikator Politik Indonesia. (BP/ist)

 

JAKARTA, BP – Performa elektoral Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) jelang pemilihan umum (pemilu) 2024 buruk, dibandingkan elektoral jelang pemilu 2019 lalu.

Hal ini berdasarkan rilis survei nasional Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, yang diumumkan via kanal Youtube Indikator Politik Indonesia, dengan judul ‘Pacuan kuda elektabilitas bakal capres dan peta kekuatan elektoral partai pasca-deklarasi’, dikutip Minggu (4/12).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi PhD mengatakan,  dinamika elektoral masih akan terus terjadi, tergantung kegiatan sosialisasi dan mobilisasi dukungan tiap partai ke depan.

“Kita membuat  analisis survei yang dilakukan sekian bulan sebelum pemilu 2019 dengan sekian bulan sebelum pemilu 2024,” kata Burhanuddin.

Menurutnya, dalam hampir dua tahun ini, secara umum fluktuasi dukungan partai tidak begitu besar. Partai PDI Perjuangan dan Gerindra menunjukkan tren penurunan, Partai Demokrat,  Golkar dan NasDem kecenderungannya menguat. Untuk PKB dan PKS juga cenderung menguat meski lebih landai.

Baca Juga:  Agus Sutikno Ajak Pengurus dan Kader PPP  di Sumsel untuk Songsong Masa Depan PPP Sumsel

“Sementara PPP dan PAN stagnan,” kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya melihat pola pemetaan survei terhadap dukungan partai pada periode yang sama yakni 14 bulan jelang pemilu 2019 dengan 14 bulan jelang pemilu 2024.

“Performa PPP jelang 2024 lebih buruk dibandingkan performa elektoral PPP jelang pemilu 2019, ini harus menjadi alarm wake up call bagi PPP,” ucap dia.

Menurutnya, jelang 2024 elektoral PPP jelang pemilu 2024 hanya  3.1 persen yang  pada periode  sama di 2019 sebesar 4.1 persen. “Kalau tren ini tidak diantisipasi maka bahaya, karena parlemen threshold empat persen,” kata Burhanuddin.

Senasib dengan PPP,  PAN juga trennya mirip dengan PPP lebih rendah performanya jelang  2024 dibanding jelang 2019.

Baca Juga:  DPC PPP Kota Palembang Bagikan 5000 Masker ke Masyarakat

“Pada 2019 performa PAN mencapai 2.5 persen, namun jelang 2024 sebesar 2.0 persen,” ia mengungkapkan.

Untuk tren performa partai-partai papan atas seperti PDIP jelang pemilu 2019 dengan  jelang pemilu 2024  surveinya kurang lebih  sama  yakni pada 25.4 persen di 2019 dan 25.8 persen di 2024.

Untuk tren partai Golkar pada 2019 12.0 persen dan jelang pemilu 2024 menurun sebesar 10.1. “Elektabilitas Golkar jelang 2024 lebih rendah dibanding 2019 ada tren penurunan performa Golkar,” ujarnya.

Untuk Partai Gerindra  meski elektabilitas ketua umumnnya Prabowo Subianto ada tren penurunan, namun performa Gerindra jelang 2024  lebih baik yakni di 12.0 persen, yang pada 2019  10.2 persen.

Lalu PKB jalurnya positif, performa PKB jelang 2024 lebih baik dibanding jelang 2019, pada  2019 5.6 persen 2024 sebesar 8.0 persen.

“Untuk partai Demokrat  rata-rata jelang 2024 lebih bagus, pada 2024 sebesar 8.3 persen dibanding 2019 sebesar 6.8 persen,” ia menuturkan.

Baca Juga:  Polda Sumsel Tangkap Pengedar  19 Paket Sabu di Kertapati

Untuk performa PKS  rata-rata lebih bagus jelang 2024 dibandingkan performa PKS jelang 2019, pada 2019 hanya 3.4 persen di 2024 mencapai 5.6 persen.

Sedangkan tren partai NasDem rata-rata  pada peirode yang sama dibanding 2019 konsisten naik, yang pada  2019 hanya 2,5 persen dan jelang 2024 sebanyak 3,8 persen.

“Sebelum deklarasi capres elektabilitas NasDem 4,5 persen dan sekarang setelah deklarasi meningkat 4,8 persen, memang sudah ada indikasi positif tapi masih sangat minim,” ia menjelaskan.

Sementara itu, Koordinator Presidium DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir menyambut positif hasil survei dari Indikator Politik Indonesia.

“Kami relawan Anies mendapat energi dan suntikan data gratis. Ini  memberikan gambaran  bagaimana kami melangkah  selama ini. Ini capaian hasilnya,” kata La Ode.

Hasil survei ini dakpat diolah pihaknya untuk dijadikan rujukan melangkah ke depan.  “Kalau ada yang belum maksimal selama ini akan dievaluasi,” ucap dia. #gus

Komentar Anda
Loading...