DPRD Palembang Sarankan Pasar Ikan Modern Palembang Dialih Fungsikan Jadi Kantor

79
BP/IST
M Ridwan Saiman

Palembang, BP– Pasar Ikan Modern Palembang telah menghabiskan dana APBN sekitar Rp25 miliar. Namun, anggaran yang terbilang fantastis tersebut tidak sebanding dengan kelayakan atau fungsi bangunan.

Pasalnya, pasar tersebut saat ini hanya dihuni oleh 9 pedagang. Sepinya pengunjung membuat pedagang lebih memilih berjualan ke lokasi lainnya.

 

Wakil Ketua Komisi I DPRD Palembang yang juga anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) M Ridwan Saiman SH MH  mengakui kalau pasar ikan tersebut tidak tidak termanfaatkan secara maksimal sehingga tidak ada manfaat bagi masyarakat kota Palembang maka dia menyarankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang agar pasar ikan tersebut di hibahkan untuk penggunaan lain .

Baca Juga:  Organisasi Zuriat Keningrtan Palembang Darussalam (ZKPD) Resmi Dibubarkan

“ Apakah dijadikan kantor Camat Ilir Timur III, walaupun Pemerintah kota ini sudah menganggarkan  untuk pembangunan kantor Camat Ilir Timur III tapi saya tidak tahu dimana lokasinya,” kata politisi PKS ini, Sabtu (12/2).

        Selain itu bisa dijadikan kantor dinas, lantaran lokasi pasar ikan tersebut bagus bagus untuk di jadikan komplek perkantoran .

“ Dinas Sosial yang parah, kecil sekali tempat Dinas Sosial atau kalau pasar ikan itu diserahkan ke Dinas Sosial , ya ngomonglah Pemerintah Kota  ke Kementrian  Perikanan untuk alih fungsi pasar ikan itu, supaya uang negara tidak habis secara nganggur begitu saja, karena sesungguhnya jika tidak ada efek yang menguntungkan bagi masyarakat itu bisa indikasi pemborosan  membangun pasar ikan moderen itu, itu urusan aparat penegak hukumlah  yang menyelidikinya , apakah ada pemborosan anggaran atau tidak ,” katanya.

Baca Juga:  Jadi Langganan Banjir, Pusri Diminta Realisasikan Pompanisasi

Ridwan mengaku tidak tahu apakah pasar ikan modern  sebelum dibangun ada kajian akademik atau tidak , setahunya dulu lokasi itu adalah fungsi panti sosial  tempat tuna netra dan segala macam lalu dialih fungsikan menjadi pasar ikan modern.

“ Selayaknya pasar ikan itu mendekati tempat-tempat nelayan seperti tempat lelang ikan , buatlah pasar ikan disitu sebagus mungkin , jadi tidak perlu transportasi tambahan kesitu, itu khan menyebabkan cost bertambah akibat dari mereka harus datang kesitu (pasar ikan modern), sudah di coba mereka datang kesitu, jualan disitu eh tidak ada pembelinya, karena  itu mungkin jauh dari rumah masyarakat sehingga masyarakat tidak kesitu,” katanya.

Baca Juga:  Kapolda Sumsel Launcing Mobile Vaksinasi Covid 19

Apalagi masyarakat dalam berbelanja bukan hanya berbelanja ikan saja  tapi juga belanja sayur, beras dan kebutuhan lain sehingga fokus  ikan itu biasanya pedagang-pedagang ikan yang beli ikan dari nelayan.#osk

Komentar Anda
Loading...