DPRD Palembang Sarankan Pasar Ikan Modern Palembang Dialih Fungsikan Jadi Kantor

M Ridwan Saiman
Palembang, BP– Pasar Ikan Modern Palembang telah menghabiskan dana APBN sekitar Rp25 miliar. Namun, anggaran yang terbilang fantastis tersebut tidak sebanding dengan kelayakan atau fungsi bangunan.
Pasalnya, pasar tersebut saat ini hanya dihuni oleh 9 pedagang. Sepinya pengunjung membuat pedagang lebih memilih berjualan ke lokasi lainnya.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Palembang yang juga anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) M Ridwan Saiman SH MH mengakui kalau pasar ikan tersebut tidak tidak termanfaatkan secara maksimal sehingga tidak ada manfaat bagi masyarakat kota Palembang maka dia menyarankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang agar pasar ikan tersebut di hibahkan untuk penggunaan lain .
“ Apakah dijadikan kantor Camat Ilir Timur III, walaupun Pemerintah kota ini sudah menganggarkan untuk pembangunan kantor Camat Ilir Timur III tapi saya tidak tahu dimana lokasinya,” kata politisi PKS ini, Sabtu (12/2).
Selain itu bisa dijadikan kantor dinas, lantaran lokasi pasar ikan tersebut bagus bagus untuk di jadikan komplek perkantoran .
“ Dinas Sosial yang parah, kecil sekali tempat Dinas Sosial atau kalau pasar ikan itu diserahkan ke Dinas Sosial , ya ngomonglah Pemerintah Kota ke Kementrian Perikanan untuk alih fungsi pasar ikan itu, supaya uang negara tidak habis secara nganggur begitu saja, karena sesungguhnya jika tidak ada efek yang menguntungkan bagi masyarakat itu bisa indikasi pemborosan membangun pasar ikan moderen itu, itu urusan aparat penegak hukumlah yang menyelidikinya , apakah ada pemborosan anggaran atau tidak ,” katanya.
Ridwan mengaku tidak tahu apakah pasar ikan modern sebelum dibangun ada kajian akademik atau tidak , setahunya dulu lokasi itu adalah fungsi panti sosial tempat tuna netra dan segala macam lalu dialih fungsikan menjadi pasar ikan modern.
“ Selayaknya pasar ikan itu mendekati tempat-tempat nelayan seperti tempat lelang ikan , buatlah pasar ikan disitu sebagus mungkin , jadi tidak perlu transportasi tambahan kesitu, itu khan menyebabkan cost bertambah akibat dari mereka harus datang kesitu (pasar ikan modern), sudah di coba mereka datang kesitu, jualan disitu eh tidak ada pembelinya, karena itu mungkin jauh dari rumah masyarakat sehingga masyarakat tidak kesitu,” katanya.
Apalagi masyarakat dalam berbelanja bukan hanya berbelanja ikan saja tapi juga belanja sayur, beras dan kebutuhan lain sehingga fokus ikan itu biasanya pedagang-pedagang ikan yang beli ikan dari nelayan.#osk