DPRD Sumsel Minta Diknas Sumsel Bergerak Cepat, Cegah Klaster Sekolah

78
BP/DUDY OSKANDAR
Mgs Syaiful Padli

Palembang, BP-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  melalui Komisi V meminta agar Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel bergerak cepat agar tidak ada lagi sekolah yang melakukan lockdown lantaran saat ini sudah ada empat SMA/SMU di Sumsel yang siswanya positif covid-19 Omicron.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs Syaiful Padli mengatakan, pihaknya meminta agar Dinas Pendidikan untuk segera melakukan kroscek ke sekolah-sekolah untuk mencegah terjadinya klaster sekolah.

Baca Juga:  Team Basarnas Palembang  Akhirnya Temukan Jasad Anak Laki - Laki Tenggelam di Sungai Borang

“Kita melihat diawal dibukanya lagi belajar mengajar di sekolah, sebenarnya penerapan protokol kesehatan dengan melakukan pengecekan suhu tubuh sudah baik, tapi lama -lama berkurang.” katanya, Selasa ( 8/2)

Ditambahkannya, dari awal sebenarnya sudah khawatir terjadinya klaster sekolah dan ini terbukti terjadi penularan dilingkungan sekolah.

“Sekarang ini gugus tugas covid -19, dinas pendidikan dan kesehatan harus bergerak cepat untuk melakukan tresing kesiswa -siswa agar tidak terjadi klaster sekolah.”katanya

Baca Juga:  Aparat  Grebek Penampungan BBM Ilegal di Banyuasin

Untuk itu dalam waktu dekat Komisi V DPRD Sumsel akan memanggil dinas pendidikan, dinas kesehatan agar bisa memutusmab klaster sekolah dengan melakukan tresing kesekolah-sekolah untuk melakukan pengecekan langsung kelapangan.

Saat ini ada 4 sekolah yang lagi lockdown, dan diharapkan tidak ada lagi sekolah yang yang harus lockdown. “Kita minta Diknas untuk memperketat prokes, diawal sebenarnya sudah bagus tapi sekarang sudah mulai kendor kembali.”katanya

Baca Juga:  Pangdam II Sriwijaya Pimpin Kenaikan Pangkat Perwira

 

Syaiful menambahkan, untuk mengantisipasi kondisi covid saat ini, dan siswa tetap mendapatkan pembelajan dan siswa tidak bosan, pihaknya merekomendasi solusi dengan sistem 50 persen masuk dan 50 persen dirumah dari total siswa yang ada.

“Karena siswa terutama sekolah SMK, mereka harus datang ke sekolah karena mereka harus praktek dan siswa jangan sampai diliburkan 100 persen kasihan siswa,” katanya.#osk

Komentar Anda
Loading...