

Palembang, BP- Empat batu nisan kuno yang ditemukan di Komplek Pertokoan Tengkuruk Permai Blok C, 17 Ilir, Palembang sudah diindentifikasi dan diketahui nama-namanya.Kini telah diamankan di Dinas Kebudayaan Kota Palembang.
Kepala Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Selatan (Sumsel) Wahyu Rizky Andhifani mengatakan, kalau pihaknya akan segera melakukan rapat internal guna memberikan rekomendasi kepada pihak Pemkot Palembang dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
“ Rekomendasinya belum kita buat, yang penting selamatkan dululah lalu rekomendasinya kami serahkan ke Pemkot Palembang dan BPCB Jambi,” katanya, Rabu (19/1).
Wahyu memastikan untuk penelitian keempat nisan tersebut sudah selesai. Setelah itu nisannya nantinya akan diletakkan di Museum SMB II Palembang,”
Menurutnya, saat ini pihaknya juga masih dalam proses untuk membuat narasinya dan hal-hal terkait nisan tersebut nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang dan Dinas Kebudayaan Kota Palembang serta pihak terkait lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Agus Rizal mengatakan, bahwa pihaknya masih menunggu narasi hasil penelitiannya.
“Ia jika memang akan ditempatkan di Museum SMB II Palembang kita siap dan akan dikoordinasikan dengan pihak museum juga,” katanya.
Sebelumnya keempat nisan tersebut bertuliskan pertama tertulis “Faqod Intiqolat, Ila Rahmatillahi Abrar, Ni Aji (Nadibah) Binti Abdul Al-Aziz Falembani”
Untuk nisan kedua tertulisnya ” Faqod Intiqol, Illa Rahmatillah, Al Malikul Dorar Al -Marhum Haji Abdurrahman Bin Raja Ismail”.
Lalu Nisan ketiga tertulisnya “Faqod Intiqolat, Ila Rohmatillahi Abrar Ni Haji Rosyidah Binti Haji Abdurrahman Raja Ismail Falembani”.
Kemudian nisan keempat berbunyi “Wakana Wafatuhu, Yaumil Isnain , 8 Rabi’ul Akhir , Sanah 1322”.
Tulisan dengan aksara Arab ini menunjukkan jika makam tersebut merupakan satu keluarga yaitu nenek, ayah dan anaknya dengan angka tahun 1322 Hijriah atau kalender masehi tahun 1904. Karena ada tiga nisan dimungkinkan makam keluarga dari abad ke-19 hingga abad ke-20.#osk