Terkait Demo BEM SI Meminta Firli Mundur, Firdaus Hasbullah: “Mahasiswa Harus Berikan Kritik Positif”

47
Mantan aktivis mahasiswa Sumatera Selatan (Sumsel), Firdaus Hasbullah dan mantan aktivis 98 , Arifin Kalender (BP/Dudy Oskandar)

Palembang, BP- Adanya aksi  aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar demonstrasi di area Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Senin (27/9) siang, dan salah satunya menuntut ketua KPK  Firli Bahuri, menuai kecaman.

Dalam aksinya massa menuntut  KPK fokus profesional dibidang penegakan hukum, terkhusus pada instrumen pencegahan. Bukannya bermain di politik. Artinya, segala muatan, interest, agenda dan manuver politik, dan mahasiswa tetap ware dan peka. Aksi mahasiswa yang berasal dari sejumlah wilayah itu menolak pemecatan 57 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Terkait aksi ini, mantan aktivis mahasiswa Sumatera Selatan (Sumsel), Firdaus Hasbullah, sangat menyesalkan tuntutan mahasiswa tersebut.

Menurut Firdaus, apa yang dikatakan oleh mahasiswa terutama asal Sumatera Selatan, tidaklah elok dikatakan. Dia juga mempertanyakan mengapa yang.menjadi sasaran adalah ketua KPK. Menurutnya bukanlah ketua KPK yang melakukan seleksi terhadap 57 pegawai KPK tersebut. “Kan ada panitia seleksi. Bukan ketua KPK yang menyelenggarakan,”  katanya, Rabu (29/9).

Baca Juga:  Kapolrestabes Palembang Diganti

Dan itu lanjutnya masuk dalam konflik internal dalam KPK itu sendiri. Seharusnya  lanjut Firdaus, teman teman mahasiswa harus memberikan masukkan kepada ketua KPK. Bukannya malah sebaliknya memojokkan ketua KPK. “Terus terang sebagai mantan presiden BEM saya sangat kecewa. Mestinya kita bangga dengan apa yang dilakukan Firli Bahuri, karena dalam menjalankan tugas beliau tidak tebang pilih. Seperti dilakukan penangkapan terhadap wakil ketua DPR RI, Aziz. Saya bukannya anti dengan teman teman mahasiswa. Namun, sebaiknya memberikan kritik dan masukkan kepada ketua KPK,” katanya.

Baca Juga:  Dalam Sepekan, Delapan Bandar Narkoba Diringkus Polres OKU

Senada juga dikatakan mantan aktivis 98 , Arifin Kalender. Menurutnya mahasiswa harusnya lebih peka lagi. Dimana menurut Arifin, KPK terus bekerja melakukan fungai dan tugasnya. “Mahasiswa jangan ikut terpancing opini dengan KPK yang 57 orang tersebut. Karena tanpa mereka KPK tetap jalan. Tetap melaksanakan OTT dan terus bekerja,” jelasnya. Intinya Arifin megajak mahasiswa untuk dapat lebih santun dalam melakukan demonstrasi. “Silahkan untuk melakukan demonstrasi. Silahkan menyampaikan pendapat tetapi harua lebih santun lagi,” katanya.

Sementara itu sebelumnya BEM seluruh Indonesia (SI), membawa 5 tuntutan kepada preaiden Joko Widodo dan pimpinan KPK, yang disampaikan ketua BEM UNS Solo Zakky Musthofa Zuhad.

Pertama mendesak Ketua KPK untuk mencabut SK 652 dan SK pimpinan KPK tentang pemberhentian 57 pegawai KPK yang dikeluarkan pada 13 September yang disebabkan oleh TWK yang cacat formil secara substansi mengandung rasialisme, terindikasi pelecehan, dan mengganggu hak privasi dalam beragama.

Baca Juga:  Transaksi Jual Beli Senpira, 2 Orang Ini Ditangkap Polisi

Kedua, mendesak Presiden untuk bertanggung jawab dalam kasus upaya pelemahan terhadap KPK dengan mengangkat 56 pegawai KPK menjadi ASN.

Ketiga menuntut Ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari jabatannya karena telah gagal menjaga integritas dan marwah KPK dalam pemberantasan korupsi. Kempat mendesak KPK agar menjaga marwah dan semangat pemberantasan korupsi. Dan terakhir mennuntut KPK agar segera menyelesaikan permasalahan korupsi, seperti kasus bansos, BLBI, benih lobster, suap Ditjen Pajak, dan kasus suap Harun Masiku.#osk

 

Komentar Anda
Loading...