KMPSS Kritik Gubernur Herman Deru atas Penempatan Kerabat Keluarga di Posisi Strategis Birokrasi Pemprov Sumsel
Palembang, BP–Komunitas Masyarakat Peduli Sumatera Selatan (KMPSS), memberikan kritikan kepada Gubernur Sumatera Selatan, atas penempatan kerabat, keluarga di posisi strategis di birokrasi di lingkungan pemerintah provinsi Sumatera Selatan.
Menurut Ade Indra Chaniago dari Demokrasi Institute, kritisi dari kami yang tergabung dalam KMPSS merupakan bentuk kasih sayang, kepada Gubernur Sumatera selatan, Selasa (6/4/2021) di Hotel Anugrah, di jalan Jenderal Sudirman Kel. Sungai pangeran Ilir timur I Palembang.
“Prestasi tidak ada tapi sibuk membangun dinasti. Sumsel ini punya siapa, apa punya Herman Deru dalam tanda kutip sebagai Gubernur, “jelas Ade Indra Chaniago.
“Ini Provinsi bukan kabupaten, banyak sumber daya manusia yang handal, jadi tidak ada alasan untuk mengutamakan keluarga,”sambungnya lebih lanjut.
Ade juga menyebutkan beberapa nama keluarga Gubernur Sumsel yang menduduki posisi strategis, seperti :
- Kakak Kandung HD, E. Piterdono, Komisaris PTBA
- Ipar HD – Isteri E Piterdono, Nora Elisya, Kepala BKD Sumsel
- Ipar HD – Adik Kandung Febrita, Firnaz Lustian, Kepala UPTD Samsat Palembang
- Menantu HD – Suami Percha, dr Syamsuddin Isaac, Wakil Direktur RS Siti Fatimah
- Noversa, Komisaris Bank Sumsel, Sepupu HD
- Adik HD, Kepala RS Khusus Mata
- Saudara Ipar HD, kaka permpuan istri HD,Bendahara PMI prov Sumsel
- Yeni Kabid PDLL Bapenda Kakak Istri HD
- Ipar HD, Kepala Samsat I Palembang, Lucky, adek Febrita
- Ipar DH, Kabid DP3MD, Yudha, Ade Febrita
- Adik HD, Kabid SMK Diknas Prov Sumsel, Mondi
- Ponakan HD, Sekretaris PUBM, Noviar
- Istri Ipar HD, PLt. Dukcapil Prov. Sumsel, Hj Septiana Zuraida
Dilain itu, Direktur Sriwijaya Corruption Wacth (SCW) Mukri AS menilai jika dinasti birokrasi dapat melonggarkan, menciptakan sebuah kolusi yang akan mengarah ke tindakkan korupsi.
“Jadi kami minta hilangkalah dinasti birokrasi di Sumsel, dan ini sebagai wujud sayang kami kepada Sumatera Selatan,”terangnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komunitas Gerakan Rahmat Sandi Iqbal, setelah melakukan urung rembuk atas situasi ini, kami akan memberikan medali emas kepada Gubernur.
“Rencananya besok kami akan serahkan medali kepada Gubernur sebagai bentuk apresiasi, “tandasnya.
Hadir dalam Konfrensi Pers, Rahmat Sandi Iqbal Gerakan pemuda Nusantara (GPN),
Ahmaf Faisal Gerakan Radikal Korusi Kolusi Nepatisme (Garda Anti KKN ), Rahmat Hidayat dari Himpunan Mahasiswa Pemuda Anti KKN, Mukri.As.Sriwijaya Corruption Wacth (SCW),
Umar Yuli Akbar dari Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (GMAKI), Sukma Hidayat lintas Aktivis Antar Generasi Indonesia (LAAGI), Yudin Hermin Laskar Ampera dan Ade Indra Chaniago (AIC) dari Demokrasi Institute.” #osk