Sidak Komisi II DPRD Sumsel ke Gudang Bulog Palembang, Temukan Ribuan Ton Stok Raskin Tahun 2019 Belum Terdistribusikan

37
BP/IST
Pimpinan dan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) , yang dipimpin Ketua Komisi ll Asgianto ST, yang didampingi Wakil Ketua DPRD Sumsel/Kordinator Komisi ll H.M. Giri Ramanda NK, SE. MM, Wakil Ketua Komisi ll Abusari, SH. M.Si, Sekretaris Komisi II Firdaus. SH. beserta anggota komisi ll DPRD Sumsel lainnya melakukan sidak ke 3 (tiga) lokasi tempat penyimpanan beras Tahun Anggaran 2019 di gudang milik Bulog Palembang, Senin (8/6).

Palembang, BP

Pimpinan dan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) , yang dipimpin Ketua Komisi ll Asgianto ST, yang didampingi Wakil Ketua DPRD Sumsel/Kordinator Komisi ll H.M. Giri Ramanda NK, SE. MM, Wakil Ketua Komisi ll Abusari, SH. M.Si, Sekretaris Komisi II Firdaus. SH. beserta anggota komisi ll DPRD Sumsel lainnya melakukan sidak ke 3 (tiga) lokasi tempat penyimpanan beras Tahun Anggaran 2019 di gudang milik Bulog Palembang, Senin (8/6).

Sidak ini menindaklanjuti banyaknya keluhan masyarakat yang sering terlambat mendapatkan jatah Raskin utamanya dimasa pendemi Covid-19 sekarang.

Baca Juga:  DPRD Sumsel Minta Pelantikan Kades Rantau Lurus Ditunda

Dari hasil temuan sidak tersebut, terdapat ribuan ton stok Raskin tahun 2019 menumpuk di gudang Bulog Palembang yang belum terdistribusi hingga sidak ini berlangsung.

Pada kesempatan tersebut Wakil ketua DPRD Sumsel H.M. Giri Ramanda N Kiemas, SE, MM dan Ketua Komisi ll Asgianto, ST) bahwa adanya stok raskin untuk tahun 2019 yang sampai saat ini belum dikeluarkan dari gudang penyimpan selama 16 bulan, yang seharusnya sudah habis dan diganti beras baru persiapan untuk stok tahun 2020 di masing masing di gudang Bulog Palembang l Karya Baru di km. 9 dan Gudang Bolog Palembang 4 Kenten.

Baca Juga:  Letjen Harun Sohar, Jenderal  dari Mulak Ulu, Lahat

Sementara di gudang bolog Palembang 2 cuma tersimpan 1000 Ton beras untuk untuk tahun 2020.

“..Seharusnya beras raskin untuk untuk tahun 2019, sudah habis dibagikan dari penyimpanan didalam gudang diganti dengan beras yg baru tahun 2020. Karna terlalu lama apalagi sampai 16 bulan akan rusak dan tidak baik untuk dikonsumsi masyarakat..” kata H.M. Giri Ramanda N Kiemas, SE, MM.

Baca Juga:  Pria Ini Bobol 2 Rumah Warga Sekaligus

Hal senada dikemukakan Ketua Komisi II; Asgianto, ST. “..Kalau disimpan terlalu lama maka beras tersebut akan rusak, dan memang terlihat beras ini sdh mulai rusak, banyak kutunya dan tidak baik untuk dikonsumsi masyarakat..” tukasnya.

Salah seorang penanggung jawab pada Gudang Bulog mengatakan beras raskin untuk 2019 yang masih tersimpan didalam gudang tersebut dikarenakan belum adanya perintah dan permintaan dari masyarakat atau pemerintah.#osk

Komentar Anda
Loading...