Bekas Loji Sungai Aur dan Loji Batu Ampar Bisa Jadi Destinasi Wisata Dalam Konteks Jalur Rempah di Palembang
Palembang, BP
Mengenai kantor dagang Belanda ( loji) yang bertugas mengurus perniagaan Belanda di masa lalu di Palembang, ada dua loji, yaitu Loji Batu Ampar dan Loji Sungai Aur dan dua-duanya menjadi titik awal perjuangan masyarakat di Sumsel.
“Mengenai Batu Ampar tadi, saya kira menarik, itu ada daerah di 3 Ilir, namanya Batu Ampar dan nama ditempat lain, Batu Ampar, artinya batu yang berhamparan, ada potongan batu-batu alam berhamparan, posisinya ada di rumah panggung diatasnya,” kata pengamat sejarah Palembang Rd Moh Ikhsan dalam Diskusi Terpumpun (DKT) “ Meninjau Kembali Jejak Kemaritiman (pelabuhan internasional) Serta Peran Kota Palembang Dalam Perdagangan Jalur Rempah Nusantara Sebagai Warisan Dunia, Selasa (17/9) di Hotel The Zuri, Palembang.
Turut menjadi nara sumber , Kepala direktorat ekonomi kreatif kementerian PPN/BAPENAS RI, Wahyu Wijayanto; kepala seksi pengusulan warisan budaya dunia, Kemendikbud, Prita Wikantiasning dan Kepala Balai Arkeologi Sumsel, Budi Wiyana.
Kalau ini dikembangkan menjadi objek wisata menurutnya, bisa saja, walaupun Lojinya sudah tidak ada tapi yang dekat dengan penyebutan Loji Batu Ampar yaitu batu ampar itu sendiri masih ada.
Dan itu menurutnya karena lokasinya bagus karena batu itu dekat dengan makam Ki Gede Ing Suro, Makam Sabo Kingking, Makam Sultan Agung , Makam Kawah Tengkurep.
“Saya kira titik-titik yang sangat berdekatan dan bisa menjadi destinasi wisata dalam konteks jalur rempah, karena disitu Loji Batu Ampar adalah tempat perwakilan dagang Belanda saat monopoli lada di Palembang, pembakaran loji dalam kontek Pangeran Sidoing Rejek tidak mau ada monopoli lada oleh VOC,”kata dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) ini.
Menurutnya kalau ada jalur rempah ke Palembang , untuk abad Kesultanan dia berada di dua titik tadi Loji Sungai Aur dan Loji Batu Ampar.
“Yang menarik batu ampar, bangunannya tidak ada lagi, tapi batu ampar masih ada, “ katanya.
Dirinya sudah menyampaikan kepada pihak Balai Arkeologi Sumsel untuk meneliti batu ampar tersebut, karena itu bukan batu buatan, kalau dia batu alam kenapa ada disitu.
“ Untuk lokasi Loji Sungai Aur sekarang tidak ada lagi tapi posisinya masih bisa di cari dari sketsa yang ada, “ katanya.#osk