
Dosen Polsri Bantu Percepat Produksi dan Pemasaran Kube Griya Kain Tuan Kentang Palembang

Palembang, BP—Berangkat dari upaya membantu Kelompok Usaha Bersama (Kube) Griya Kain Tuan Kentang, Kertapati Palembang, empat dosen Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) melakukan Pengabdian Masyarakat melalui Program Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset Pengabdian Masyarkat dari Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Keempat dosen tersebut adalah Bainil Yulina SE MSi, Dr Evada Dewata SE MSi Ak Ca, Eka Susanti ST MKom dan Slamet Widodo MKom. Mereka pun melakukan Pengabdian masyarakat sesuai dengan latar belakang keahliannya masing-masing.
Demikian dikatakan Ketua Tim Dosen Pengabdian Masyarakat Polsri Bainil Yulina SE MSi, Rabu (11/9). Menurutnya, saat ini banyak produk-produk daerah yang sangat disayangkan proses produksi dan pemasarannya masih secara manual.
“Dan sebelumnya kita sudah survei ke Kube Griya Kain Tuan Kentang Kertapati Palembang. Ada sekitar 25 anggota Kube yang memang proses produksi dan penawarannya masih manual,”ujar Bainil Yulina.
Hal tersebutlah kemudian ia dan tim mengajukan Proposal Pengabdian Masyarakat ke Kemenristekdikti dengan durasi Pengandian tiga kali selama tiga tahun. Untuk tahun pertama sendiri, tim telah melakukan sosialisasi dan edukasi.
“Ketiga program tahun pertama yakni kita membantu mesin tenun otomatisasi, E Comerce dan program persediaan penjualan berbasis komputer,”jelasnya.
Menurutnya, dengan bantuan mesin tenun otomatisasi Kelompok Usaha Bersama atau Kube Griya Kain Tuan Kentang mengalami peningkatan dari kecepatan produksi, tanpa mengurangi unsur tradisionalnya. Sehingga kehadiran mesin tenun otomatisasi tersebut sangat tepat sasaran.
Dan setelah dianalasis ternyata jika selama ini menggunakan teknik manual bisa mengerjakan satu kain tenun dengan waktu satu pekan, jika menggunakan mesin tenun otomatisasi hanya dengan waktu empat hari saja.
“Begitu juga dengan E Comerce kita berikan edukasi bagaimana penjualan agar dijual secara melalui website dan teknologi online. Kemudian penjualan berbasis komputer dari proses pengawasan dan pendataan penjualan semua kita edukasi,”jelasnya.
Dan untuk tahun pertama ini Program pengabdian masyarakat ini disponsori oleh Direktorat Jenderal Riset Pengabdian Masyarkat dari Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan bantuan sebesar Rp108 juta.
“Sedangkan untuk tahun kedua nanti kita akan mengajarkan mereka bagaimana berbahasa Inggris karena sebagai UKM penghasil produk daerah harus bisa pandai berbahasa Inggris jika ada wisatawan mancanegara akan membeli,”pungkasnya. #sug