BEM Unsri ‘Tantang’ Balon Rektor Dialog Langsung dengan Mahasiswa
Palembang, BP
Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya yang dipimpin langsung oleh Presiden Mahasiswa Nikmatul Haqiqi Febriawan menggelar aspirasi melalui spanduk bertuliskan ‘Dicari Calon Rektor yang Mau Berdiskusi dengan Mahasiswa’.
Tulisan warna merah dengan tanda seru yang dibentangkan di pelataran tangga masuk Aula Gedung Program Pascasarjana (PPs) Unsri ini dibentangkan usai Pemaparan Lima Bakal Calon Rektor Unsri sekitar pukul 11.00.
Kelima bakal calon Rektor Unsri masa bakti 2019-2023 yakni Prof Dr Ir Amin Rejo MP, Prof Dr Ir Andy Maulana MSc, Prof Dr Ir H Anis Saggaf MSCE, Prof Dr Ishak Iskandar MSc dan adalah M Abu Bakar Siddik ST MEng PhD pun mencoba menemui dan mendengar aspirasi mahasiswa serta membubuhkan tanda tangan di spanduk putih yang dibentangkan tersebut.
“Secara implisit kami kecewa, kenapa mahasiswa gak semua boleh masuk, kami hanya ingin mengajak dialog mereka (balok rektor-red) pada tanggal 3 Agustus nanti. Tadi ada yang menyatakan gak bisa, dan yang gak nanti dibatalkan,”ujar Presiden Mahasiswa Unsri Nikmatul Haqiqi Febriawan, Jumat (12/7).
Pasalnya, pria yang akrab dipanggil Wawan ini mengaku kecewa karena dalam Pemaparan Program Kerja Bakal Calon Rektor Unsri yang digelar di Aula PPs Unsri tidak bisa masuk semua.
“Makanya kami di dalam tadi menyampaikan kita ajak mereka dialog. Dan ini merupakan hasil konsolidasi kami dengan teman-teman UKM hari Rabu kemarin,”urainya.
Menurutnya, Rektor merupakan pengambil kebijakan sehingga mahasiswa sebagai agent of change, irant stock dan social control perlu mendengar visi dan misi secara maksimal berkenaan dengan kemahasiswaan. Baik itu soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) maupun dukungan terhadap para UKM dan Ormawa di Unsri.
“Kalau masalah UKT konsepnya kayak gini, kan di PTN, pendidikan kan harus menjadi tujuan, bukan bahan untuk mencari financial. Saya sangat sepakat tadi ada yang mengatakan kalau resources-resources dimaksimalkam kemudian dialokasikan ke pendidikan, bukan malah mengambil dari pendidikan. Jadi harapan kami UKT diturunkan, tapi kualitas tetap ditingkatkan,”pungkasnya. #sug