Untuk Makan, Gundul Curi Alat PLN

19
Ebid Sastra, satu dari tiga pelaku pencurian diamankan di Polsek IB II Palembang, Kamis (14/3). BP/HAFIDZ TRIJATNIKA

Palembang, BP–Berdalih butuh uang untuk makan, Ebid Sastra alias Gundul (39) nekat mencuri alat listrik milik PT PLN.
Akibat perbuatan tersebut, tukang becak yang tinggal di kawasan Kebon Gede I, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan IB II Palembang dibekuk aparat kepolisian, Kamis (14/3).
Pelaku dibekuk anggota Unit Reskrim Polsek IB II Palembang setelah petugas melakukan penyelidikan atas laporan kehilangan kubikel Load Break Switch (LBS) dari pegawai PT PLN.
Namun sebelum berhasil barang-barang hasil kejahatan tersebut, tersangka dan dua rekannya disergap aparat kepolisian. Namun saat penangkapan, dua pelaku lain berhasil melarikan diri.
“Dari laporan warga, anggota turun ke lokasi dan langsung dilakukan penangkapan. Namun saat penyergapan, dua pelaku lainnya kabur dan kini dalam pengejaran,” ujar Kapolsek IB II Palembang Kompol Agus Hairudin didampingi Kanit Reskrim Ipda Hermansyah.
Dalam melancarkan aksi kejahatan tersebut, dirinya menjelaskan, tersangka dan dua rekannya telah menyiapkan diri dengan sejumlah peralatan.
Para pelaku secara bergantian memotong, mengangkat dan saling mengumpulkan kumparan berupa besi dan alumunium yang rencananya akan dijual dengan harga sekitar Rp12.000 per kilogram.
“Pelaku berjumlah tiga orang, mereka secara bergantian memotong kubikel LBS tersebut dan rencananya oleh pelaku barang hasil kejahatan tersebut akan dijual,” jelasnya.
Bersama tersangka, Kapolsek menuturkan, juga diamankan barang bukti tas, gergaji besi, obeng, tang, kunci pas, palu besi, delapan SCUN, 12 unit isolator, dua buah KWH meter, dua kubikel LBS dan satu cover kubikel LBS.
“Saat ini tersangka masih kita periksa dan atas perbuatannya pelaku akan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dalam keadaan memberatkan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara,” jelasnya.
Sementara itu tersangka Ebid Sastra mengaku nekat melakukan aksi pencurian tersebut bersama Denan dan Bambang (DPO) karena terdesak makan dan biaya kebutuhan sehari-hari.
“Kami bergantian memotong dan mengangkut kumparan ini. Tapi saya tidak paham bagaimana listriknya bisa mati, sebab Denan yang paham,” tuturnya.
Saat beraksi, Gundul mengaku bertugas memotong kabel alumunium menggunakan gergaji besi. “Alumunium itu kalau dijual Rp12.000 per kilo, untuk besi sekitar Rp3.900 dan nanti hasilnya dibagi kalau berhasil,” tuturnya.#idz

Komentar Anda
Loading...