
PBB Sumsel Bertekad Kembalikan Kejayaan Masyumi Dan Menjadi Pemenang Pemilu Di Sumsel

Sekretaris DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Misnan Hartono SH didampingi Bacaleg DPRD Sumsel dari Dapil IX Darmawan, Bacaleg Dapil X Rommel, dan Dapil II, Kgs Rusli, ketika ditemui di kantor DPW PBB Sumsel Senin (6/8).
Palembang, BP
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang dulu dikenal sebagai basis massa Masyumi, , untuk itu Partai Bulan Bintang (PBB) Sumsel bertekad mengembalikan kejayaan Masyumi dan bertekad menjadi partai pemenang pemilu tahun 2019 di Sumsel.
Menurut Sekretaris DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Misnan Hartono SH dengan sosok Yusril Ihza Mahendra selalu di tonjolkan dan menjadi Ikon PBB maka aura PBB juga muncul sehingga masyarakat Sumsel kembali akan mengenal PBB sebagai kelanjutan dari Masyumi.
“Maka dalam hal ini kita sebagai generasi yang paling penentu akar di bawah , juga berjibaku di bawah untuk meraih suara terbanyak di Sumsel ,” kata kata Misnan Hartono didampingi Bacaleg DPRD Sumsel dari Dapil IX Darmawan, Bacaleg Dapil X Rommel, dan Dapil II, Kgs Rusli Alwi SE, ketika ditemui di kantor DPW PBB Sumsel Senin (6/8).
Apalagi di Sumsel partai Masyumi sempat menjadi pemenang pemilu di Sumsel beberapa kali dan menjadi tempat bernaung umat Islam dulu.
Untuk itu menurut Misnan, pihaknya dan jajaran bertekad , berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan PBB di Sumsel menjadi partai pemenang pemilu tahun 2019 untuk mengembalikan kejayaan Masyumi.
Selain itu dalam pelaksanaan pemilu calon tidak hanya butuh popularitas dan elektabilas, namun diperlukan juga biaya kampanye, seperti yang harus dilakukan oleh para calon legislator (caleg) pada Pileg 2019, memerlukan cukup dana besar. Untuk menghemat biaya sosialisasi, sejumlah caleg level kabupaten/kota, provinsi, dan pusat memilih tandem atau saling mendukung dengan separtainya, tapi tingkat pemilih berbeda.
Memang caleg parpol peserta pemilu yang memilih tandem atau urungan, pada pileg adalah mereka yang memiliki hubungan dekat antara satu sama lainnya.
Menurut Misnan, tak menampik jika seseorangan yang “bertarung” dipileg tidak hanya menguras tenaga dan pikiran, tetapi juga dana yang dibilang tidak kecil.
“Selain kita menghemat dengan tandem bahan kampanye dengan caleg untuk tingkat dibawah atau atas untuk menghemat, kita juga lebih fokus untuk dialogis dengan silahturhmi door to door,” kata Misnan.
Menurut Misnan yang merupakan Bacaleg DPRD Sumsel Dapil VII ini, dengan cara kampanye dialogis itu, maka akan meringankan biaya yang dikeluarkan.
“Pencalegan waktunya sangat panjang sehingga seorang caleg harus siap- siap turun kelapangan karena suara ada dibawah, sehingga perlu silahturahmi ke konstituen, untuk menarik simpatik masyarakat,” katanya.
Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan kelanjutan dari Partai Masyumi.Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sempat menjadi partai pemenang pemilu untuk beberapa periode.
Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (bahasa Inggris: Council of Indonesian Muslim Associations) atau disingkat menjadi Masyumi, adalah sebuah partai politik Islam terbesar di Indonesia selama Era Demokrasi Liberal di Indonesia.
Partai ini dilarang pada tahun 1960 oleh Presiden Sukarno karena diduga mendukung pemberontakan PRRI.
Masyumi adalah nama yang diberikan kepada sebuah organisasi yang dibentuk oleh Jepang yang menduduki Indonesia pada tahun 1943 dalam upaya mereka untuk mengendalikan umat Islam di Indonesia
Tidak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 7 November 1945 sebuah organisasi baru bernama Masyumi terbentuk.
Dalam waktu kurang dari setahun, partai ini menjadi partai politik terbesar di Indonesia. Masyumi termasuk dalam kategori organisasi Islam, sama seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Selama periode demokrasi liberal, para anggota Masyumi duduk di Dewan Perwakilan Rakyat dan beberapa anggota dari partai ini terpilih sebagai Perdana Menteri Indonesia, seperti Muhammad Natsir dan Burhanuddin Harahap.
Masyumi menduduki posisi kedua dalam pemilihan umum 1955. Mereka memenangkan 7.903.886 suara, mewakili 20,9% suara rakyat, dan meraih 57 kursi di parlemen. Masyumi termasuk populer di daerah modernis Islam seperti Sumatera Barat, Jakarta, dan Aceh. 51,3% suara Masyumi berasal dari Jawa, tetapi Masyumi merupakan partai dominan untuk daerah-daerah di luar Jawa, dan merupakan partai terdepan bagi sepertiga orang yang tinggal di luar Jawa.
Di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Masyumi memperoleh jumlah suara yang signifikan. Di Sumatera, 42,8% memilih Masyumi, kemudian jumlah suara untuk Kalimantan mencapai 32%,sedangkan untuk Sulawesi mencapai angka 33,9%.#osk