Irma Chaniago: Berbahaya Jika Bicara Tidak Gunakan Data

22
Irma Chaniago

Jakarta, BP–Anggota DPR Irma Suryani Chaniago mengatakan, statement Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  yang menyatakan  angka kemiskinan Indonesia  mencapai 40% hingga hari ini tidak sesuai dengan perhitungan BPS yang menyebutkan bahwa angka kemiskinan Indonesia  hanya 9,82%. Justru turun 0,30% dari September 2017 yang 10,12%

Sementara pada Maret 2013 angka kemiskinan Indonesia tercatat 11,37 persen atau 28,07 juta orang, sebagamana disampaikan Presiden SBY  dalam pidato pengantar keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN 2014 dan Nota Keuangannya. Sesuai dengan data yang dirilis BPS ketika itu.

Baca Juga:  Tanah dan Hutan Adat di Sumsel Harus Diberikan Pengakuan Melalui Perda

“Artinya  ketika SBY menjabat presiden juga menggunakan dan percaya pada BPS. Nah herannya kenapa sekarang saat tidak lagi jadi presiden beliau dalam menyampaikan statement tentang angka kemiskinan Indonesia tidak menggunakan data BPS ? Juga bukan data World Bank. Lalu jika tidak menggunakan data BPS dan juga bukan data world bank, data dari mana yang beliau sampaikan ? Itu pertanyaan semua pihak,” ujar Irma kepada Berita Pagi Kamis (2/8).

Baca Juga:  Pangdam II Sriwijaya Tinjau Vaksinasi Boster

 Menurut Irma, berbahaya jika seseorang bicara tidak menggunakan data. Bisa  jadi preseden buruk ke depan bagi siapa pun yang memerintah. Karena tiap orang boleh bicara tidak dengan  data. Akan jadi  black campaign nanti bagi  siapa pun yang berkuasa. Bisa kacaunanti   jika  data pemerintah  tidak  dipercaya.

 Sebenarnya lanjut da, menjadi kontra produktif jika saat memerintah pakai  data BPS terapi ketika sudah tidak lagi memerintah tidak menggunakan atau tidak percaya BPS. “Apakah mungkin klaim saat berkuasa juga bisa dianggap bohong. Gawat kalau begitu,” tutur Irma, politisi dari Partai Nasdem tersebut.

Baca Juga:  Pura-pura Minta Sumbangan Suro Malah Curi HP Warga

 Dia berharap  kontestasi 2019 adu program konstruktif, bukan menggunakan politik praktis yang destruktif. Para negarawan sebaiknya memberikan pendidikan politik lebih baik, agar masyarakat tercerahkan.# duk

Komentar Anda
Loading...