Mahasiswa Dua Kali Gagal Temui Anggota DPRD Sumsel

28
BP/IST
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Sumsel kembali menggelar aksi demo di halaman kantor DPRD Sumsel, Rabu (21/3) setelah sebelumnya Kamis (15/3) melakukan demo di halaman kantor DPRD Sumsel.

Palembang, BP
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Sumsel kembali menggelar aksi demo di halaman kantor DPRD Sumsel, Rabu (21/3) setelah sebelumnya Kamis (15/3) melakukan demo di halaman kantor DPRD Sumsel.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk aspirasi mempertanyakan sejumlah tuntutan tentang kenaikan secara diam-diam dan kelangkaan BBM, penangkapan aktivis, undang undang MD3, dan kerja sama TNI dan polri dalam pengaman aksi unjuk rasa.
Sayangnya tidak satupun wakil rakyat yang menemui mahasiswa. Padahal demontrasi ini adalah yang kedua kalinya, pada demo pertama beberapa hari lalu juga tak seorang pun anggota DPRD menemui mereka. Alhasil mahasiswa menuntut untuk masuk ke gedung paripurna DPRD Sumsel.
Massa mahasiswa ditemui oleh Sekretaris DPRD Sumsel Ramadhan S Basyeban dan jajaran tanpa satupun ada anggota DPRD Sumsel yang hadir menemui massa.
“Sebenarnya sudah dijadwalkan hari Senin kemarin, saya fasilitasi dan bahkan akan diterima langsung pimpinan DPRD, pimpinan komisi dan pimpinan fraksi tapi tidak tahu kenapa tidak jadi. Bukan dibuat-buat, sekarang anggota DPRD Sumsel bertugas sesuai jadwal kunker Pansus 6 Raperda,” kata Sekretaris DPRD Sumsel, Ramadan S Basyeban saat berdialog dengan mahasiswa.
Mahasiswa sebenarnya sempat ngotot dan meminta Sekwan membuka pintu gedung paripurna DPRD Sumsel. Mereka berdalih tidak akan berbuat apa-apa hanya memastikan memang tidak ada sang wakil rakyat
“Mohon maaf saya tidak bisa menuruti, saya ini apa adanya. Bukan saya tidak mau, tapi gedung paripurna itu. Ngomong kasar saya ini kacung cuma pelayan hanya memfasilitasi agar aktivitas dewan ini berjalan lancar,” katanya.
Ramadan menyarankan mahasiswa untuk berunding dan kembali menjadwalkan ulang jika memang ingin bertemu dengan pimpinan DPRD Sumsel.
“Mohon maaf boleh catet ini mungkin se Indonesia ini jarang yang berangkat seperti saya ini. Setahun tidak sampai tiga kali dinas luar. Aku lebih baik bekerja nunggu asal republik ini bisa berjalan,” katanya.
Kecewa lantaran dua kali tidak berhasil untuk menemui pimpinan dan anggota DPRD Sumsel, ratusan mahasiswa dari elemen BEM se-Sumsel tersebut menggelar salat ashar di lokasi aksi. Bahkan, selama salat tadi, tampak polisi berjaga di tangga depan pintu ruang sidang paripurna dengan bersandar pada tameng yang sudah dibawa dari markas masing-masing.
“ Sebenarnya ada empat tuntutan yang ingin jita sampaikan ke anggota dewan ini. Yakni, kenaikan harga BBM, penangkapan mahasiswa, UU MD3 dan stabilitas produksi dalam negeri oleh petani serta sto[ kebijakan impor pangan. Tapi sampai pukul 16.00 tidak ada yang menemui mahasiswa,” ujar Koordinator Aliansi BEM Se-Sumsel, Trisno.
Karena sikap dari anggota dan pimpinan dewan yang terhormat tidka bersedia menemui mahasiswa, diakuinya, secara spontan puluhan peserta aksi melaksanakan salat ashar berjemaah.
“ Kita ingin mendoakan kebaikan bagi bangsa ini sekaligus anggota dewan ini terbuka hatinya untuk dapat menemui mahasiswa dan mendengarkan aspirasi kami tersebut,” katanya.
Dalam demo tersebut mahasiswa sempat bertahan hingga pukul 16.30. Mereka bubar dengan tertib.#osk

Komentar Anda
Loading...