Satu Keluarga Disambar Kereta Api
Palembang, BP–Sebuah sepeda motor yang membawa suami istri dan dua anak mereka disambar kereta api di lintasan rel tanpa palang pintu.
Hendak melintas dengan mengendarai sepeda motor di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, Respen (27) bersama istri dan dua anaknya nyaris tewas disambar kereta pengontrol jalur rel, Kamis (22/2).
Peristiwa naas itu terjadi di perlintasan pintu kereta tanpa palang pintu di dekat rumah dinas Wakil Bupati Muaraenim, di Kelurahan Tungkal, Kabupaten Muaraenim.
Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun para korban harus dilarikan ke RSU dr HM Rabain Muaraenim untuk mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa bermula saat Respen mengendarai sepeda motor Yamaha Mio BG 2272 BT dengan membonceng istrinya, Melin Yuliasari (22), serta dua orang anaknya, Noval (3,5) dan Asril Alves yang masih balita.
Saat itu mereka berjalan dari arah rumah dinas Wabup menuju kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan memilih melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut.
Respen sempat dilarang oleh seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Muaraenim yang sedang melakukan penjagaan di pintu perlintasan. Tapi tidak menggubris. Ia tetap saja memacu sepeda motornya.
Hingga akhirnya ketika sepeda motor yang dikemudikan korban hendak masuk ke jalur rel pintu perlintasan, tiba-tiba lokomotif kereta api pengontrol jalur kereta sampai di pintu perlintasan.
Seketika stang sepeda motor Respen terserempet pegangan tangan lokomotif kereta api dan akibatnya korban bersama keluarga yang diboncengnya terjatuh ke badan jalan di pinggir rel.
Atas kejadian tersebut Respen dan putranya, Noval, mengalami luka robek pada bagian kepala. Sedangkan istrinya tidak mengalami luka.
Kabid Angkutan Jalan dan Prasarana Dinas Perhubungan Muaraenim Junaini di lokasi kejadian mengatakan, sesuai laporan petugas yang menjaga pintu perlintasan, korban diduga menyerobot.
“Petugas yang menjaga pintu perlintasan sudah melarang korban agar tidak melintas, karena kereta api itu sudah dekat. Tetapi bapak itu masih saja menerobos,” jelas Junaini.
Ketika ditanya perlintasan tersebut sudah dibangun palang pintu namun kenapa belum difungsikan, menurut dia, sampai sekarang Kementerian Perhubungan belum juga menyerahkan pengelolaan pintu perlintasan tersebut kepada pihaknya.
“Kami sudah menyampaikan surat kepada Kementerian Perhubungan, tetapi sampai sekarang belum juga ada jawaban,” jelasnya. #nur