Baru Dilantik, Pjs Walikota Pagaralam Meninggal Usai Beri Sambutan
Palembang, BP–Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pagaralam sebagai Pejabat Harian sembari menunggu proses pengajuan kembali nama Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Pagaralam menggantikan Amsin Djauhari yang wafat, Jumat (16/2).
“Sementara ini saya sudah menunjuk Sekda Pagaralam. Sedangkan yang prinsipil tetap saya ambil alih,” kata orang nomor satu di Sumsel ini.
Dikatakan, penunjukan sementara tersebut sembari ia mengusulkan penggantinya dalam waktu satu minggu ini. “Nanti, akan ada tiga nama lagi yang diajukan ke Kementerian Dalam Negeri. Setelah itu baru akan diputuskan Mendagri, jadi keputusan akhir akan ditentukan oleh Menteri,” jelas mantan Bupati Musi Banyuasin dua periode ini.
Ia mengaku sedih dan merasa kehilangan atas meninggalnya Amsin Djauhari. Padahal, almarhum baru dua hari dikukuhkan sebagai Pjs Walikota Pagaralam.
“Almarhum ini orang pilihan. Karena itu dia ditunjuk sebagai Pjs Walikota Pagaralam. Besok saya akan ke Pagaralam,” ujarnya.
Kabar duka menyelimuti warga Kota Pagaralam. Amsin Djauhari yang baru saja dikukuhkan menjadi Pejabat Sementara Walikota Pagaralam meninggal dunia akibat serangan jantung, sekitar pukul 09.25, Jumat (16/2).
Wali Kota Pagaralam nonaktif, Ida Fitriati, mengaku dirinya sempat melihat Amsi sebelum pengganti sementaranya tersebut tutup usia.
Sebelumnya, kata Ida, Amsi diketahui sempat mendatangi proses akad nikah anak dari Kepala Dinas Perindustrian Kota Pagaralam pada pagi kemarin. Dalam proses akad yang digelar di Kecamatan Pagaralam Utara tersebut, Amsi diketahui didaulat mewakili tuan rumah menyampaikan sambutan.
Usai menyampaikan sambutan, Amsi Djauhari pun duduk di tengah para tamu undangan lainnya. Prosesi akad nikah tiba-tiba hening, saat terdengar suara seperti orang mengorok dengan suara yang cukup besar.
“Memang almarhum sempat terdengar mengorok, habis itu tidak sadarkan diri. Di acara tadi, para keluarga dan tamu langsung heboh,” kata Ida.
Lalu, sambung Ida, tubuh dari pria yang juga menjabat Kepala Biro Otonomi Daerah Setda Sumsel itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah Kota Pagaralam. Setelah diperiksa dokter jaga di IGD rumah sakit tersebut, Exstin, Amsi Djauhari pun dinyatakan meninggal. Sejumlah Pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Pagaralam turut menjadi saksi Amsin tutup usia.
Exstin menerangkan, detak jantung Amsi tidak merespon ketika pihaknya melakukan resusitasi, atau penanganan jantung selama 35 menit. Ia mengatakan Amsi meninggal dunia akibat Cardiac Arrest atau berhenti detak jantung.
Selanjutnya, jenazah mendiang Amsi pun dibawa ke rumah dinas Walikota Pagaralam yang berada di Gunung Gare sebelum dikebumikan di Desa Tanjung Bay, Kabupaten Lahat.
Salah satu anggota Patroli dan Pengawalan (Patwal), Even Putra, mengatakan sebelum menghadiri proses akad nikah Amsi telah berencana untuk berziarah ke kampung halamannya tersebut.
“Beliau rencananya langsung shalat Jumat dan berziarah ke kampung halamannya, di Desa Tanjung Bay, Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat,” ujarnya.
Plt Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Sumatera Selatan Teddy Meilwansyah mengatakan, almarhum merupakan pria yang sangat total ketika menjalankan suatu pekerjaan yang diberikan kepadanya. Beliau juga adalah sosok pekerja keras. “Selain sosok yang pekerja keras, beliau (Amsin-red) juga birokrat sejati dan berpengalaman,” ujar Teddy, kemarin.
Amsin pun, di mata Teddy, sudah menjadi seorang kakak, senior, sahabat hingga teman diskusi yang begitu baik. Terkadang, beliau bisa juga menjadi tempat curhat yang tepat, khususnya ketika membahas mengenai pekerjaan.
“Memang kami sering diskusi membahas pekerjaan dan beliau selalu memberikan masukan dan saran yang menjadi motivasi untuk terus melakukan yang terbaik. Semoga beliau husnul khotimah dan diampuni segala perbuatan dan diampuni segala amal ibadah-nya,” harapnya.
Karo Hukum dan HAM Setda Provinsi Sumsel Ardani menyampaikan, kepergian beliau sangat mendadak. Sungguh hal itu membuat dirinya merasa kehilangan. Pasalnya, sosok beliau adalah orang yang baik sekali.
Tak hanya itu saja, kata Ardani, sosok beliau juga merupakan sosok yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan, loyalitas dan profesional. Sebelum mendapat tugas di Pagaralam, ia setiap pagi bertemu dengan beliau.
“Perginya beliau ini, jujur saya merasa kehilangan sekali. Mudah-mudahan beliau diberikan tempat yang sebaik-baiknya, mendapatkan nikmat kubur dan semoga keluarga, serta anak-anak yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan, kesabaran karena ini namanya ujian,” pesan dia.
Menurut Ardani, sosok beliau juga yang tak bisa dilupakan dirinya adalah beliau orangnya penolong. Selama ini beliau mudah membantu orang lain, ringan tangan. “Kalau kita ada kesulitan mudah membantu dengan jalan keluar, sehingga membuat kita terbantu oleh beliau,” tutupnya. #rio