DPP Golkar: Penyerangan Terhadap Tokoh Agama Terorganisir
Jakarta, BP–DPP Golkar mengecam keras tindakan kekerasan terhadap sejumlah tokoh agama. Tindakan tersebut sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. Pemerintah dan aparat keamanan diminta segera mengusut tuntas kasus tersebut agar masyarakat merasa mendapat perlindungan dari negara.
“Saya memastikan kekerasan kepada para ulama, kiai, ustadz, bikshu, dan pastor akhir-akhir ini dilakukan oleh orang gila, ide gila, dan untuk kepentingan politik yang gila. Itu sudah terorganisir yang bertujuan memecah belah bangsa,” kata Ketua DPP Golkar Nusron Wahid di ruangan wartawan DPR, Jakarta, Senin (12/2).
Menurut Nusron, pelaku kekejaman itu orang tidak beriman. Kalau orang beriman tak akan melakukan kekerasan, namun saling mengasihi dan mencintai sesama umat manusia. “Kekerasan tersebut tidak terjadi secara kebetulan, melainkan sudah terorganisir dan sistematis. Karena itu Golkar mendesak aparat untuk mengusut tuntas. Tujuan mereka untuk menciptakan rasa tidak aman, ekonomi tidak jalan dan masyarakat was-was. Ujungnya pemerintah dan aparat keamanan dianggap tidak mampu melindungi warganya. Jadi, Golkar minta polisi dan TNI jangan sampai kalah dengan preman dengan atas nama agama apapun,” tutur Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar wilayah Barat tersebut.
Nusron berharap ada upaya konkret aparat dan pemerintah menghadapi kejahatan terorganisir, orang gila untuk kepentingan yang gila. Bisa gila politik maupun gila kekuasaan, karena peristiwanya beruntun.
Matias Mekeng menambahkan, DPP Golkar indakan tersebut sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. Pemerintah dan aparat keamanan diminta segera mengusut tuntas kasus tersebut agar masyarakat merasa mendapat perlindungan dari negara.
“Golkar sudah final terhadap Pancasila, UUD 45 Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Oleh karena itu Golkar melihat penyerangan terhadap sejumlah tokoh agama di luar kepatutan di negara kita, jelas Matias Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Eilayah Indonesia Timur tersebut..
Ali Mukhtar Ngabalin, Ketua Golkar ini juga menegaskan tindakan itu untuk merusak dan mencederai Pancasila dan demokrasi. “Orang seperti ini tidak layak hidup di NKRI. Kami kutuk keras tindakan brutal dan tidak beradab ini,” tegasnya. #duk