Target Pendapatan dari Retribusi Terminal Rp2,7 Miliar

18
Foto: Antara

Palembang, BP–Di 2018 ini, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan menargetkan pendapatan dari retribusi terminal mencapai senilai Rp2,7 miliar. Meningkat signifikan dibandingkan 2017 yang hanya sebesar Rp2,3 miliar.

Kasi Terminal Dishub Provinsi Sumsel Syaiful Islan menjelaskan, tahun lalu target retribusi hanya sebesar Rp2,3 miliar. Namun baru tercapai Rp387 juta. Tentu capaian tersebut memang menurun drastis lantaran operasional baru dilakukan pada September 2017.
Dikatakan dia, pihaknya tidak memiliki data atau rincian besaran retribusi per terminal. Sebab target retribusi tersebut meningkat drastis dari pengajuan oleh Dishub Sumsel. Sebelumnya, pihaknya mengajukan Rp2,1 miliar. Tapi target dari Pemprov Sumsel meningkat menjadi Rp2,7 miliar.
“Bagaimana pun, target terminal Rp2,7 miliar. Untuk itu, kami akan memaksimalkan,” ujar dia, Senin (5/2).
Namun, kata dia, dari target retribusi terminal itu paling tinggi diproyeksi adalah Terminal Indralaya. Pasalnya, daerah tersebut menjadi perlintasan yang menuju ke Palembang seperti Prabumulih, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim dan daerah lainnya.
Menurutnya, tahun ini akan ada peningkatan fasilitas di terminal Indralaya. Dishub Sumsel telah menganggarkan dana Rp400 juta. Rinciannya senilai Rp200 juta untuk pemeliharaan jalan di dalam terminal dan sebesar Rp200 juta untuk biaya operasional seperti listrik, PDAM dan karcis.
“Operasional terminal ini dibagi dua, untuk Dishub Provinsi Sumsel dan Pemkab Ogan Ilir. Untuk bagian Pemkab Ogan Ilir sedang diperbaiki sejak akhir 2017 lalu,” jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Dishub Provinsi Sumsel Uzirman menambahkan, secara umum realiasasi retribusi Dishub Sumsel mencapai target hingga 199,99 persen. Dimana retribusi pelayaran Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) mencapai 189,29 persen atau Rp1,931 miliar dan retribusi pengujian kendaraan bermotor mencapai 97 persen atau Rp103 juta.
Ia juga mengungkapkan, tingginya realisasi target retribusi penyeberangan karena saat ini kendaraan sudah aktif menggunakan Pelabuhan TAA. Sedangkan untuk retribusi pengujian kendaraan bermotor punya siklus lima tahunan, bukan setiap tahun.
“Artinya, jika tahun ini tinggi, maka tahu depan realiasinya dipastikan rendah. Sebab jumlah kendaraan yang akan diuji akan berkurang,” pungkas dia. #rio
Baca Juga:  Jagabaya ke Situs Megalitik
Komentar Anda
Loading...