Ketua KPU RI Ikut Monitoring Coklit Di Palembang

7
BP/IST
Ketua KPU RI Arief Budiman didampingi Komisioner dan staf KPU Sumsel dan KPU Palembang dan jajaran sengaja datang ke Palembang dalam rangka monitoring pencocokan dan penelitian (coklit) secara acak salah satu rumah warga di kota Palembang, Minggu (4/2).

#Coklit Yang Dilakukan Di Sumsel Dinilai Sudah Baik

Palembang, BP
Ketua KPU RI Arief Budiman didampingi Komisioner dan staf KPU Sumsel dan KPU Palembang dan jajaran sengaja datang ke Palembang dalam rangka monitoring pencocokan dan penelitian (coklit) secara acak di kota Palembang, Minggu (4/2).
“Kita sudah melakukan coklit tahap I di Sumsel sudah di 58 persen dari tanggal 20 Januari sampai 2 Februari 2018 artinya sudah 12 hari , kita masih ada 16 hari lagi,” katanya Arief usai melakukan monitoring coklit.
Dia melihat, pendataan yang dilakukan di Sumatera Selatan (Sumsel) terutama Palembang sudah baik dimana semua PPDP sudah melakukan dari rumah kerumah , tidak ada yang manifulatif, tidak ada yang berkerja di belakang meja.
“Semua on the spot datang ke lapangan-lapangan , catatannya memang data yang dikirimkan ke PPDP itu sebagian belum lengkap, bukan tidak ada datanya , misalnya dikolom NKK atau nomor kartu keluarga harusnya ada isianya ternyata tidak dituliskan , itu kesalahan dari database yang dikirimkan ke kita, karena memang tidak ada nomor KKnya ,” katanya.
Kalau tidak ada nomor Kartu Keluarganya (KK) menurutnya, pemilih tidak didata, pemilih tetap didata cuma tidak berkelompok dalam satu keluarga.
“Jika semua NKKnya dituliskan maka akan berada dalam 1 TPS, karena pengelompokan TPS itu berdasarkan keluarga , tapi kalau nomor keluarganya enggak di tulis, sampeyan bisa ada disini, sampeyan bisa berada di keluarga lain, dan itu tidak banyak dari 100 persen data di TPS mungkin hanya 10 sampai 15 persen yang masih kosong selebihnya sudah ada, ini yang kami minta PPDP memperbaiki itu, lalu di bantu RT, RW, PPS, PPK dan Panwas juga ikut saya minta Panwas terus berkerjasama dengan KPU supaya kalau ada masalah bisa langsung diselesaikan, sehingga penyelesaian bisa cepat dalam waktu singkat dan biasanya lebih detail karena on the spot, “ katanya.
Dia juga mengingatkan, KPU menjaga kemandirian, independensinya dengan cara ketika mengambil keputusan tidak dicampuri siapapun dan tidak boleh berdasarkan preperensi kandidat manapun tapi berdasarkan regulasi.
“Sejauh ini saya melihat mereka bisa melakukan itu, enggak ada laporan,” katanya.
Anggota KPU Sumsel, Heni Susantih mengatakan, kalau Ketua KPU RI Arief Budiman ke Palembang dalam rangka monitoring coklit pemilih di kota Palembang , karena menginap di Hotel Horison Ultima Palembang depan Pasar Cinde maka secara acak melakukan monitoring coklit secara acak.

Baca Juga:  Satu Jabatan Komisioner KPU Sumsel Yang Kosong Segera di Isi
BP/IST
Ketua KPU RI Arief Budiman didampingi Komisioner dan staf KPU Sumsel dan KPU Palembang dan jajaran sengaja datang ke Palembang dalam rangka monitoring pencocokan dan penelitian (coklit) secara acak salah satu rumah warga di kota Palembang, Minggu (4/2).

“Dua tadi dekat hotel Horison , karena Ketua KPU menginap di Hotel Horison melakukan monitoring coklit kerumah warga, monitoring coklit yang dilakukan secara acak, yang dekat Hotel lancar monitoring coklit, datanya lengkap dan tidak ada permasalahan dan kondisi yang di monitoring coklit aman-aman, datanya aman ,” katanya.
Setelah itu menurut Heni, dirinya meminta KPU Palembang memilih pemilih yang memiliki keistimewaan dan dipilih warga di Jalan Karet dekat Percetakan Rambang , Palembang.
” Jadi tadi ada dua orang , disable, lumpuh total dan beliau masih menyalurkan hak pilihnya 2013 lalu walaupun terbaring dan satu lagi dari kaum marginal,” katanya.
Dan menurut Heni, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP)
sudah berkerja melampaui target KPU Sumsel.
“ Mereka tadi sudah berkerja lebih dari separuhlah berkerja mencoklit ini, untuk kita temui tadi jadi hampir rata-rata sudah sampai 75 persen kerja mereka itu, terakhir jumlah pemilih yang diturunkan itu 500 tinggal 100 lagi , ini berarti kerja mereka cukup cepat, tapi hasil monitoring kita tadi , perlu di koreksi bahwa pemilih yang sudah di coklit ternyata NKKnya belum berisi, kita tadi memerikan solusi ke PPDP untuk lebih teliti lagi untuk melakukan pendataan ini, untuk NKK bisa lihat di KK dan KK ini dipegang RT, bisa koordinasi dengan RT, RW setempat atau mendatangi kembali pemilih yang di coklit tadi,” katanya sembari mengatakan termasuk memperbaiki nama yang salah, alamat yang salah, nomor rumahnya dan sebagainya.#osk

Komentar Anda
Loading...