Rekrut Mahasiswa Baru, UIN Blusukan Hingga ke Daerah

52
Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Raden Fatah Palembang Ismail Sukardi

Palembang, BP— Dibukanya jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang bakal jor-joran melakukan sosialisasi.

Pasalnya, informasi soal SNMPTN dan SBMPTN dan Ujian Seleksi Mandiri (USM) serta Bidik Misi harus segera tersebar hingga ke 17 kabupaten/kota di Sumsel.

“Ya, dalam waktu dekat kita akan sosialisasi ke daerah-daerah bahwa kita UIN menerima mahasiswa baru melalui lima jalur baik SNMPTN, SBMPTN maupun yang lainnya,”ujar Ketua Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru UIN 2018, Ismail Sukardi, Jumat (2/2).

Lanjut pria yang juga Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Raden Fatah Palembang ini menambahkan bahwa selain jajaran panitia dan dosen melakukan sosialisasi, pihak kampus juga memperbantukan para aktivis mahasiswa.

Baca Juga:  PHE Jambi Merang Tanjak Sumur Sungai Rotan Down Block (SRD)-1X

“Termasuk kemarin di acara Roadsho Bujang Gadis UIN, mereka juga mensosialisasikan ke sekolah SMA atau sederajat,”jelasnya.

Terkait dengan jalur Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) yang banyak ditanyakan oleh masyarakat bahwa, meski kuota bidikmksi tetap ada, namun Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang tidak melakukan pengajuan penambahan kuota Bidikmisi pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2018.

“Pihak kampus tidak mengajukan penambahan kuota mahasiswa jalur Bidikmisi. Keputusan ini dilakukannya karena wewenang penambahan kuota merupakan kebijakan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenenterian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Jadi kuota bidikmisi itu kita (kampus) hanya menerima saja. Untuk jumlah kuota ditentukan langsung oleh pusat. Sehingga kita tidak melakukan pengajuan penambahan kuota pada jalur Bidikmisi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Peminat Jalur SPAN PTKIN UIN Raden Fatah Capai 12.521

Menurut Ismail, untuk kuoat jalur Bidikmisi tahun lalu (2017), UIN Raden Fatah mendapatkan kuota sebanyak sekitar 165 orang saja. Sementara itu, untuk tahun 2018, Ismail mengaku belum mengetahui apakah akan bertambah atau tidak karena belum ada edaran resmi dari pemerintah pusat.

“Mahasiswa Bidikmisi ini proses penerimaannya berbeda dengan perguruan tinggi negeri lainnya, untuk UIN Raden Fatah penerimaan baru dilakukan setelah mahasiswa sudah dinyatakan lulus terlebih dahulu. Setelah lulus barulah mahasiswa bisa mengikuti seleksi program Bidikmisi,” ungkapnya.

Baca Juga:  UIN Sediakan Kuota 4.000 Maba 2019

Oleh karena itu, Ismail belum bisa berbicara banyak terkait proses seleksi mahasiswa jalur Bidikmisi terutama masalah waktu seleksi karena masih menunggu edaran terlebih dahulu dari pemerintah pusat.

Selain itu, Dia mengaku pihak kampus masih fokus menyelenggarakan PMB melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Besama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Prestasi akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) dan Ujian Seleski Mandiri (USM).

“Kalau semua proses jalur PMB ini selesai dilaksanakan, bagi mahasiswa yang dinyatakan lolos dipersilahkan ikut seleksi program Bidikmisi,” pungkasnya. #sug

Komentar Anda
Loading...