Berlakukan Dua Shuttle Bus

Palembang, BP — Mengatasi kemacetan di sekitar instansi Pemerintahan Kota Palembang, dua shuttle bus diuji coba mulai Senin (29/1) sembari menunggu keputusan walikota di samping kini telah diberlakukannya kantor parkir di Jalan Rumah Bari (samping kiri kantor walikota) dan samping Jembatan Ampera.
Direktur Operasional PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J), Anthony Rais mengatakan, pemkot menyediakan dua shuttle bus Trans Musi dari SP2J diupayakan agar pegawai dan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan tidak terlalu jauh berjalan. Shuttle Bus ini operasional mulai pukul 06.30 hingga 17.30.
Sementara titik rute yang diberlakukan dari halte depan kantong parkir di Jalan Rumah Bari, keluar ke Jalam Sekanak, lanjut ke Jalan Merdeka yang terdapat halte di depan kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Palembang, kemudian jalan menuju halte depan kantor Pemadam Kebakaran dan penanggulaN Bencana (PKPB) Palembang.
Rute dilanjutkan belok ke kanan menuju Jalan Ak Gani, kemudia ke kiri melewati Museum SMB II Palembang, kemudian keluar jalan samping Monpera. Disamping Monpera ada halte, tapi Shuttle Bus tidak berhenti, dikhawatirkan masyarakat bingung karena bus ini dikhususkan untuk seputaran kantor walikota.
“Senin itu kita mulai untuk pegawai lingkungan pemerintah kota palembang dan masyarakat umum dengan rute tersebut,” katanya saat uji coba Shuttle Bus, Jumat (26/1).
Anthony menambahkan, di Jaln Merdeka, Shuttle Bus berhenti di halte pegadaian dan pegawai akan turun ke titik awal depan kantong parkir Jalan Rumah Bari. Tahap awal ini disiapkan dua bus yang akan berjalan beriringan dengan durasi 7-10 menit.
Setelah dilakukan evaluasi, pihaknya akan menghitung biaya operasional seperti bensin yang digunakan. Kemungkinan tarif yang berlaku tidak sama dengan tarif di palembang karena jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh. “Uji coba dilakukan sembari menunggu intruksi dari walikota. Tahap uji coba ini kami masih mengratiskan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Perhubungan, Agus Supriyanto mengatakan, Ketika dilakukan pengecekan pihaknya menilai dibutuhkan dua halte portable di Jalan AK Gani dan samping Museum SMB II. “Nanti akan dievaluasi, jam-jam krodid agar bus yang disediakan berjalan optimal,” ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya ikut mengawasi penertiban lalu lintas yang berada di seputaran kantor walikota. Apalagi kendaraan yang memakan badan jalan diwajibkan untuk parkir di kantong parkir yang telah disiapkan. Setelah dilakukan sosialisasi, kendaraan yang masih bandel diberlakukan tindakan gembok ban dan tilang. Kalau masih bandel juga, kendaraan akan diderek oleh petugas Dishub Palembang.
“Masih bandel juga akan kami instruksikan kepada walikota,” katanya. #pit