Hadapi PSMS, Sriwijaya FC Andalkan Trisula Maut
Palembang, BP–Pertandingan hidup mati bakal digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA), Jumat (26/1). Sriwijaya FC butuh kemenangan minimal selisih dua gol untuk melaju ke babak perempatfinal Piala Presiden. Sementara PSMS Medan hanya mencari hasil imbang untuk lolos dari grup A.
Lantaran harus menang, pelatih SFC Rahmad Darmawan mau tak mau harus menerapkan strategi menyerang. Berkaca dari laga pertama melawan Persib Bandung. Di lini depan SFC menjadikan Alberto Goncalves sebagai target man. Dia ditopang winger Makan Konate dan Nur Iskandar.
Di laga kedua, RD mengubah skema. Beto tidak dimainkan. Sebagai gantinya, Manuchekhr Dzhalilov masuk starter. Ia ditopang oleh dua winger Esteban Vizcarra dan Makan Konate.
Mantan pelatih T-Team ini coba mengkolaborasikan skema dari dua laga sebelumnya melawan Persib dan PSM Makassar. RD memberikan isyarat akan menurunkan Beto sebagai target man. Ia akan didampingi Dzhalilov dan Vizcarra. Ini untuk kali pertama trisula maut SFC bermain secara bersamaan.
“Saya akan melihat kondisi Beto dan Dzhalilov besok pagi (pagi ini-red). Setelah itu baru kita tentukan. Kita sudah melakukan simulasi bagaimana memungkinkan dua duanya bermain dalam waktu bersamaan. Itu sudah pernah kita lakukan di laga uji coba sebelumnya,” ucap RD, Kamis (25/1).
Dikatakan pelatih berusia 51 tahun ini, Beto dan Dzalilov merupakan tipe penyerang yang sama-sama mempunyai mobilitas tinggi.
Namun begitu, keduanya adalah sosok yang berbeda. Beto merupakan striker murni, sementara Dzalilov bertipe penyerang lubang. Tidak menjadi masalah keduanya dimainkan secara bersamaan.
“Saya rasa tidak ada masalah, untuk kita gabungkan pemain yang bertipikal sama di satu lapangan. Sekarang bagaimana terus memadukan tak hanya Beto dan Dzalilov, karena kita banyak pemain baru. Jadi butuh adaptasi satu sama lain,” ucapnya.
RD mengingatkan anak asuhnya untuk tetap waspada. Meski dituntut untuk menang, transisi dari menyerang ke bertahan jangan terlupakan.
PSMS Medan punya kecepatan. Alwi, Legimin, Antoni, Frets, Samuel dan Sadney, menjadi enam pemain yang sangat berbahaya bagi gawang SFC.
Keenam pemain ini punya kecepatan dan naluri mencetak gol yang tinggi. Saat melakukan serangan balik, kecepatan lari mereka sulit diimbangi.
“Kita harus selalu waspada, apalagi serangan balik. Pemain harus bermain disiplin,” ujarnya.
Pelatih PSMS Medan Djajang Nurjaman menyebut laga ini laga hidup dan mati. Meski saat ini timnya menghuni peringkat atas grup A, namun ia menilai posisi tersebut bukanlah jaminan.
“Pertandingan terakhir akan kami lakukan melawan SFC. Ini laga yang sangat berat, yang menentukan kami lolos atau tidak di pertandingan selanjutnya. Karena kami memiliki enam poin dan itu belum aman. Besok, kami harus menambah poin, sehingga bisa mewujudkan target kemenangan,” ujar Djajang Nurjaman.
Mantan pelatih Persib Bandung ini mengakui sangat sulit menembus benteng kokoh SFC. Terlebih Laskar Wong Kito saat ini banyak dihuni pemain bintang, sebut saja Makan Konate, Mamadou N’diaye. Lalu pemain terbaik AFC 2017, Manuchekr Dzhalilov. Inilah yang menjadi misi berat anak asuhnya untuk menaklukkan tim yang pernah meraih gelar double winner musim 2007-2008.
“Kami akan berusaha keras. Kami tahu tim yang kami hadapi sekarang merupakan tim bertabur bintang, sedangkan kami mengandalkan pemain yang berasal dari Liga 2,” ucap Djanur merendah. #zal