Mawardi: Demo Di Bawaslu Sumsel Bentuk Black Campaign

18
BP/IST
Mawardi Yahya

Palembang, BP

Bakal Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Mawardi Yahya ketika dihubungi , Jumat (19/1) menilai demo sekelompok orang yang dilakukan di Bawaslu Sumsel, Kamis (18/1) terkait mempertanyakan keabhasan ijasahnya merupakan bentuk black Campaign pihak lawan politik dan juga dinilainya sebagai bentuk pembunuhan karakter terhadap dirinya.
Hal tersebut menurut mantan Bupati Ogan Ilir ini untuk melemahkan dirinya di mata masyarakat.
“Kalau mau tahu tentang ijasah saya , silahkan ditanyakan ke Diknas Sumsel,” kata Mawardi.
Apalagi dirinya pernah dua kali kali menjadi Ketua DPRD OKI, dua kali menjadi Bupati Ogan Ilir dan ijasahnya selalu diverifikasi Diknas Sumsel.
“Dan masyarakat Sumsel tidak bisa di bodohi lagi karena masyarakat Sumsel sudah cerdas, biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu,” katanya.
Sebelumnya puluhan orang yang menamakan diri Aliansi Pemuda Sriwijaya (AMS) menggelar aksi demo di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Kawasan Jakabaring Palembang, Kamis (18/1). Mereka menuntut Bawaslu Sumsel agar mencoret nama Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya karena diduga terlibat ijasah palsu yang dilampirkan saat mendaftar di KPU Sumsel beberapa waktu lalu.
Sayang saat demo dikantor Bawaslu Sumsel massa tidak bertemu satupun komisioner Bawaslu Sumsel lantaran sedang mengikuti acara rapat pleno terbuka penyampaian hasil penelitian berkas bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel 2018 di Kantor KPU Sumsel.
Menurut koordinator AMS, Muhammad Sazali pihaknya, menuntut Bawaslu Sumsel agar mencoret nama Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya karena diduga terlibat ijasah palsu yang dilampirkan saat mendaftar di KPU Sumsel.
“Kami ada Fotocopi ijasah yang diduga palsu,” katanya.
Selain itu pihaknya, meminta Bawaslu Sumsel untuk meneliti dalam melihat rekomendasi pihak dokter karena di khawatirkan ada yang tidak di rekomendasikan oleh pihak Rumah sakit dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Dan meminta dan mendukung KPU dan Bawaslu agar berkerje dengan jujur dan baik .
“Demikian tuntutan kami, apabila tidak di respon dalam satu minggu, kami akan berdemo lebih banyak lagi,” katanya.
Sedangkan Ketua Bawaslu Sumsel Junaidi mengatakan, terkait demo tersebut meminta salah satu bakal calon di coret pihaknya akan meneliti.
“Kita tidak hanya meneliti tapi juga akan melakukan kajian termasuk penelitian lebih lanjut terkait dengan dugaan ini, nah disamping itu Bawaslu Susmel telah menerima beberapa surat dari masyarakat lain dengan objek yang sama , ini tentang salah satu bakal pasangan calon terkait dengan dugaan ijasah palsu, kita sudah memanggil pelapor namun hari ini belum datang,” katanya.
Dan pihak akan tindaklanjuti sebagaimana aturan yang berlaku.
“ Kita baru menerima dua laporan yang secara resmi,” katanya.#osk

Komentar Anda
Loading...