Kisah Bupati Muba Dua Tahun Berjuang Raih Program Replanting

14
BP/DUDY OSKANDAR
Bupati Muba H Dodi Reza Alex mendapatkan penghargaan sebagai pelopor pilot project replanting (peremajaan) lahan sawit milik petani mandiri di Kabupaten Muba dalam acara peresmian kantor baru media online Detik Sumsel di Jalan Letnan Murod Talang Ratu Km 5, Sabtu (7/10).

Palembang, BP–Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Dodi Reza Alex mengatakan program replanting atau peremajaan kelapa sawit di Muba kedepan harus menjadi pola bagaimana petani-petani rakyat di di Sumatera Selatan (Sumsel) ini bisa tetap eksis dan tumbuh.
“Insya Allah tanggal 12 Oktober yang akan datang, hari Kamis, Presiden RI Joko Widodo akan ke desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin di Kabupaten Muba untuk memberikan secara langsung , pertama kali di Indonesia program peremajaan kelapa sawit untuk petani rakyat, program ini merupakan pilot project pertama kali di Indonesia, yang akan membantu jutaan petani yang ada di Indonesia, khususnya di Sumsel ,” kata Dodi usai mendapatkan penghargaan sebagai pelopor pilot project replanting (peremajaan) lahan sawit milik petani mandiri di kabupaten Muba bersama Walikota Palembang H Harnojoyo sebagai pelopor gotong royong dan shalat subuh berjamaah, Bupati Banyuasin , SA Supriono dengan program smart city dalam acara peresmian kantor baru media online Detik Sumsel di Jalan Letnan Murod Talang Ratu Km 5, Sabtu (7/10).
Turut hadir diantaranya Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas, anggota DPD RI asal Sumsel Hendri Zainuddin, mantan anggota DPRD Sumsel HM Amiruddin Nahrowi, Kabid Humas Polda Sumsel AKBP Pol Slamet Widodo Sik
Karena menurutnya, sebagian besar petani bergantung pada sektor pertanian , baik kelapa sawit dan karet.
“ Awalnya petani rakyat ini menjadi petani plasma, kontrak 30 tahun dengan perusahaan-perusahaan besar, begitu kontraknya habis pohonnya sudah tua , tidak produktif lagi , mereka tidak punya penghasilan , mau meremajakan pohon karet dan kelapa sawit itu sangat mahal luar biasa, sehingga banyak mereka terancam , ribuan petani di seluruh Indonesia terancam kehilangan mata pencaharian karena pohonnya sudah tua , apalagi di Sumsel 480 ribu kebun sawit milik rakyat dan 330 ribu karet milik petani rakyat, bukan perusahaan besar, kalau perusahaan besar mereka punya kapital dan terus meremajakan , bibitnya bagus, obat-obatannya bagus, ini rakyat ini, rakyat terancam punah, oleh karena itu pemerintah Musi Banyuasin awalnya diinisiasi oleh Wakil Bupati pak Beni Hernedi bergerak ke Jakarta ,” katanya.
Dimana menurutnya, di Jakarta itu ada dana perkebunan yang selama ini ditarik dari kebun-kebun kelapa sawit seluruh Indonesia, pajak kelapa sawit di tarik ke pusat , dikumpulkan di pusat dan tidak di gunakan sedangkan daerah harusnya mendapatkan kucuran dana “CPO Fund” tadi kedaerah.
“Karena itulah kami berinisiatip berkerjasama dengan Kementrian Koordinator Perekonomian untuk mengembalikan dana tersebut dalam bentuk dana segar tunai kepada petani-petani rakyat yang ada di Musi Banyuasin, setelah perjuangan 2 tahun lebih kemudian setengah tahun terakhir kami melakukan pertemuan intensif dengan Menteri Koordinator Perekonomian di Jakarta , saya sampai tiga kali rapat , akhirnya ada kurang lebih 4000 hektar petani rakyat akan mendapatkan dana tersebut, pertama kali di Indonesia sebesar Rp25 juta perhektar, kami siap 10 ribu sebenarnya, tapi setelah di verifikasi , ini harus ada yang sertifikat, tergabung dalam koperasi, harus ada standar ISFO (Indonesia Suistable Falm Oil) atau standar pembangunan kelapa sawit yang berkelanjutan yang ramah lingkungan dan sebagainya,” katanya.

Baca Juga:  Alex Berpeluang Kembali Pimpin Golkar Sumsel
BP/IST

Karena daerah lain belum siap, namun Muba sudah siap, kurang lebih 2000 petani dilaunching pada Kamis nanti , 4063 hektar dan ratusan miliar akan di drop ke Muba kepada petani rakyat untuk meremajakan kelapa sawit yang ada di Muba.
“Ini Project percontohan pertama di Indonesia , jika ini berhasil akan diaplikasikan ke daerah lain di Indonesia sesuai janji presiden RI , begitu rapat terakhir saya dengan Menteri Koordinator bidang perekonomian pak Darmin dan saya tandatangani , saya minta dengan pak Darmin, kalau kelapa sawit ini sudah jadi , dana peremajaan kelapa sawit di pusat bisa masuk ke Sumsel, setelah itu saya mau minta lagi untuk kebun karet yang ada di Sumsel supaya petani-petani karet kita juga bisa maju , tidak pusing jika harga turun , sehingga nanti mereka lebih sejahtera ,” katanya.
Dodi mengatakan, seharusnya yang mendapatkan penghargaan ini adalah petani Muba, bukan dirinya pribadi, , bukan dirinya, bukan wakil bupati Muba, bukan dinas perkebunan yang selama ini berjuang untuk mendapatkan validitas dan keabsahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

BP/DUDY OSKANDAR

“Penghargaan ini, untuk petani Musi Banyuasin , sehingga insya Allah, kedepan petani-petani rakyat di Musi Banyuasin dan kabupaten yang lain di Sumsel itu bisa mendapatkan dana peremajaan kelapa sawit sehingga mereka bisa terangkat harkat dan martabatnya dari perkebunan yang memang menjadi tradisi di kita, jadi kalau ini sudah berjalan , kami membuka diri silahkan , kabupaten lain seperti Banyuasin, Musi Rawas sudah menyatakan , OKU, OKU Timur , silahkan gabung dengan Musi Banyuasin kita ambil dana itu dari pusat , karena menjadi pionir, saya akan bicara, bahwa Sumatera Selatan layak mendapatkan dana tersebut dibanding provinsi lain , karena kita yang pertama, kita penghasil karet terbesar di republic ini dan kelapa sawit kita menjadi komoditas yang paling utama di Sumatera Selatan,” katanya,” katanya.
Sementara itu putra Gubernur Sumsel ini, menilai, media online saat ini menjadi kebutuhan banyak pihak untuk memperoleh informasi dengan cepat, misalnya saja Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin yang mengaku saat ini menjadikan media online sumber informasi.
“Saya sangat mengikuti perkembangan teknologi, media online sangat membantu untuk mendapatkan informasi dengan cepat, dan saat ini media online yang saya jadikan referensi berita yakni Detik Sumsel, berita cepat dan akurat tidak hoax,” katanya.
Menurutnya, Detik Sumsel harus menjadi referensi juga bagi media lainnya dengan tidak menampilkan konten provokatif. “Saya setiap hari membaca berita terupdate di website Detik Sumsel, dan sekaligus memantau kinerja OPD di lingkungan Pemkab Muba melalui pemberitaan Detik Sumsel,” katanya.
Sedangkan Walikota Palembang, H Harnojoyo dalam mengapresiasi, acara tersebut dimana Detik Sumsel telah menjalani proses verifikasi faktual beberapa waktu lalu.
“Dengan kantor baru semoga ke depan semangat dan pemberitaan benar independen. Berita yang disampaikan berimbang, dan tidak hoax serta merugikan masyarakat. Apa yang jadi maksud baik dan cita-cita lakukan,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Redaksi Detik Sumsel Abdul Malik Syafei SHI MH menyebutkan, saat ini media online Detik Sumsel sudah dilakukan verifikasi faktual oleh Dewan Pers. “Ini wujud keseriusan Detik Sumsel dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan akurat dan berimbang,” katanya.#osk

 

Komentar Anda
Loading...