Polresta Diserbu Driver Taksi Online

21
Puluhan driver taksi online mendatangi Polresta Palembang, Selasa (22/8). Foto: Hafidz Trijatnika

Palembang, BP — Buntut aksi sweeping yang dilakukan sopir angkot, puluhan sopir taksi online yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO) Indonesia DPD Sumsel mendatangi Polresta Palembang, Selasa (22/8).

Kedatangan para pengemudi taksi dalam jaringan (daring) yang menggunakan mobil masing-masing ini untuk meminta keadilan dan mengecam aksi sopir angkot yang melakukan sweeping secara brutal terhadap para driver online pada 21 Agustus.

Kuasa hukum ADO, Dody Yuspikar, mengatakan, mereka meminta pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas para provokator yang menyebabkan aksi demo berujung anarkis tersebut.

“Ini sudah kriminalisasi terhadap driver online, bukan lagi sweeping biasa. Pihak yang berwajib harus bertindak tegas dan mengungkap pelaku-pelaku yang terlibat,” ujar Dody.

Ia menjelaskan, dalam aksi sweeping brutal tersebut, setidaknya ada 10 orang driver menjadi korban. Tak hanya kriminalisasi biasa, bahkan pemukulan itu, ada satu driver yang ditemukan tewas di kawasan Talang Betutu yang diduga dibunuh.

“Bahkan ada satu orang rekan kita tewas diduga karena aksi ini. Jadi kami minta pihak yang berwajib usut tuntas, karena kasus ini sudah kriminal,” tandasnya.

Baca Juga:  Polda Sumsel Gelar FGD dan Pengisian Kuisioner Online

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, pihaknya menerima dengan baik kedatangan para driver taksi online yang hendak menyampaikan aspirasi.

Menurut Yon, kasus ini menjadi perhatian khusus pihaknya dan akan segera mengusut tuntas perkara tersebut. “Saat kejadian anggota sudah disebar dan hasilnya beberapa provokator diamankan. Kami harap para driver bersabar,” imbuhnya.

Yon menambahkan, setiap driver online harus mengantungi nomor telepon polsek-polsek di Palembang. Jadi ketika insiden sweeping terulang dari sopir konvensional bisa segera ditindaklanjuti.

“Setiap driver taksi online harus mengantungi nomor polsek-polsek. Agar ketika ada insiden bisa langsung ditindaklanjuti,” imbuhnya.

Selain itu pihaknya juga mengimbau agar para driver online jangan sampai terprovokasi sehingga menimbulkan masalah baru. “Pada dasarnya kita tetap obyektif dan transparan dalam mengungkap kasus ini. Jadi kami imbau driver jangan sampai terprovokasi,” tandasnya.

Selain itu ribuan sopir taksi dan ojek online memadati SPBU PDPDE, di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang melakukan konsolidasi unjuk rasa yang akan dilakukan di Gedung DPRD Sumsel dan Mapolda Sumsel, Rabu (23/8).

Baca Juga:  Terungkap, Identitas Mayat Wanita Korban Mutilasi

Koordinator Aksi, Yudi berujar, Paguyuban Sopir Taksi Online Palembang yang terdiri dari 20 komunitas pengemudi taksi dan ojek daring di Palembang akan melakukan aksi tandingan atas unjuk rasa sopir angkot umum yang berujung tindakan perusakan dan penganiayaan salah satu sopir taksi daring.

“Besok (hari ini-red) kami akan menggelar aksi damai. Ada tiga tuntutan yang akan kami sampaikan kepada pemerintah dan penegak hukum, khususnya Kapolda Sumsel,” ujar Yudi.

Yang pertama, pihaknya menuntut aparat kepolisian untuk mengusut tuntas tewasnya Edwar Limba (35), sopir taksi daring yang ditemukan tewas di Sembawa.

Yang kedua, pihaknya pun meminta Kapolda Sumsel mengusut perusakan dan pengeroyokan oleh sopir angkot saat sweeping terhadap salah satu sopir taksi online di depan Gedung DPRD Sumsel dan di Talang Kerangga.

Baca Juga:  4 Pelaku Pengeroyokan di Jalan Sudirman Palembang Ditangkap

“Kami tidak mau ada lagi sweeping lagi. Kalau ada sweeping lagi (dari sopir angkot-red), kami tidak akan diam,” tegasnya diikuti sahut teriakan dari ratusan sejawatnya.

Selain itu, pihaknya pun meminta jaminan dari Polda Sumsel akan keselamatan mereka saat mencari nafkah.

“Perlu diketahui, taksi online sudah legal dan apa yang kami lakukan ini halal. Kami minta jaminan sebagai warga negara dari polisi untuk keamanan kami saat bekerja,” ujarnya.

Terkait kematian Edwar, Paguyuban Sopir Taksi Online pun akan menggalang aksi solidaritas membantu keluarga Edwar. Istri dan dua anak almarhum kehilangan pencari nafkah selepas Edwar meregang nyawa dalam keadaan mengenaskan.

“Besok kami akan mengantar almarhum dulu untuk dimakamkan. Lalu ke Gedung DPRD dan Mapolda Sumsel untuk aksi damai,” jelas Yudi.

Pihaknya juga mendapat bantuan hukum dari Asosiasi Driver Online untuk melanjutkan proses hukum terhadap sopir taksi online yang menjadi korban sweeping. # idz

 

 

Komentar Anda
Loading...