Penunjukan Sri Mulyani Tidak Perlu Dikhawatirkan
Jakarta, BP
Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) menegaskan, penunjukan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan RI tidak perlu dikhawatirkan meski dikenal sebagai sosok berhaluan neolib dan kental dengan kepentingan Amerika Serikat.
“DPR RI yakin dengan pengalaman Sri Mulyani yang mampu mengembalikan situasi dan kondisi ekonomi lebih baik, khususnya menghadapi tantangan global,” ujar Akom kepada sejumlah wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (27/7).
Menurut Akom, intervensi asing tidak akan mampu menggoyahkan kekuatan bangsa dan negara karena pemerintah, DPR dan rakyat kompak bersama-sama membangun bangsa. Dan Presiden Jokowi memahami latarbelakang dan kemampuan menteri menjalankan pemerintahan ke depan.
“Yang penting semua kekuatan bangsa kompak. Buktinya semua mendukung UU Tax Amnesty dan kini mulai berjalan. Pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik sedangkan negara lain masih mengkhawatirkan,” kata Akom.
Soal penunjukan Ketua Umum Hanura Wiranto sebagai Menkopolhukam menggantikan Luhut B Panjaitan, Akom menegaskan, tidak ada yang salah dan tidak perlu mengungkit masa lalu, karena hanya akan menguras energy. “Itu sudah masa lalu, dan sudah selesai. Yang penting semua kompak. Insya Allah Indonesia akan bangkit dan mampu mensejahterakan rakyat,” tambahnya.
Dikatakan, perombakan kabinet jilid II ini sudah mendapat respon positif pasar, sehingga Jokowi melakukan langkah tepat. Karena itu, semua pihak harus mendukung agar pemerintah mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Pengamat ekonomi Ichsanodin Noorsy mengatakan, dalam situasi ekonomi AS dan Uni Eropa menuju resesi, juga situasi ekonomi RRC melamban, model kebijakan ekonomi yang dipilih Presiden Jokowi melalui para tokoh tersebut bisa diyakini berpijak pada neoliberal sejati. Artinya, liberalisasi perekonomian akan berjalan tanpa hambatan dan meningkat sebagaimana kebijakan yang telah diterbitkan, peran swasta makin kukuh dalam penyediaan hajat hidup orang banyak, dan kebijakan membatasi belanja anggaran untuk penyediaan kebutuhan sosial pun akan makin menjadi pedoman sakral.
Tetapi kata Noorsy, tidak berarti penilaianyang dibangun bahwa Indonesia sebagai kancah pertempuran ekonomi AS dan RRC akan menyurut. “Benar kehadiran Sri Mulyani, Tom Lembong, Airlangga Hartarto, Bambang Brodjonegoro sebagai Kepala Bappenas, dan Enggartiasto Lukita akan menginjeksi semangat baru pergerakan ekonomi nasional. Tetapi semangat dan gairah ini justru mengindikasikan jalur kebijakan keuangan tetap dikendalikan barat sementara jalur perdagangan dan infrastruktur akan didominasi RRC,” papar Noorsy. #duk