DJP Sumsel-Babel Pasang Strategi Jitu

12
foto-bareng-media_20160617_000000
Kakanwil DJP Sumsel-Babel M Ismiransyah M Zain berbicara di depan para pimpinan media Sumsel.

Palembang, BP

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung optimis dapat merealisasikan penerimaan pajak yang ditargetkan Rp16,1 triliun. DJP berupaya mencapai target dengan mengoptimalkan strategi di semua lini, dengan ekstensifikasi dan intensifikasi.

 

 

Kepala Kantor Wilayah DJP Sumsel Babel M Ismiransyah M Zain mengatakan masih ada celah dan segmen yang selama ini belum tergarap dengan sempurna, itulah yang akan dioptimalkan.

 

“Kami akan mengupayakan realisasi penerimaan pajak yang ditargetkan sebesar Rp16,1 triliun, dengan strategi yang bisa digunakan, sebab di Sumsel masih banyak sektor yang belum dioptimalkan,” kata ayah dari lima orang anak yang akrab disapa Rendy ini.

Baca Juga:  Telkomsel Sentuh Anak Muda dengan "LOOP"

 

Dia mengatakan, kendati ekonomi sedang lesu, namun pihaknya tetap optimis dengan kerja keras dapat mencapai target penerimaan pajak yang ditetapkan bahkan melebihi penerimaan tahun lalu.

 

Dituturkan Rendy, wajib pajak (WP) yang selama ini sudah membayar pajak akan lebih dioptimalkan terhadap kemungkinan masih kurang benar dalam administrasi perpajakan, sedangkan yang belum patuh akan terus dikejar dan dioptimalkan penerimaan pajaknya.

Baca Juga:  MTF Biayai Rp30 M Permintaan Autofiesta

 

“Sebenarnya tidak ada wajib pajak yang bandel namun mereka hanya belum taat saja. Masalah kepatuhan memang masih menjadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan, dengan semangat kerja sama dan pengalaman akan seoptimal mungkin tingkat kepatuhan didorong,” katanya.
Dirinya berharap, semua wajib pajak yang memiliki penghasilan besar memiliki kesadaran untuk membayar pajak sebab dari hartanya ada kewajiban yang harus dibayar untuk membangun negara ini.

 

“Kami semua akan tetap semangat, walau kami menyadari target yang ditetapkan cukup sulit, namun setidaknya dapat mencapai penerimaan melebihi tahun lalu,” katanya.

 

Dia mengatakan, sistem jemput bola akan lebih diintensifkan tahun ini, sebab sebagai kantor pelayanan publik, setiap KPP memiliki kewajiban untuk melakukan program jemput bola terutama kepada WP yang belum paham tentang perpajakan.

Baca Juga:  Biaya Lauk Pauk TNI-Polri Naik Rp5.000/Hari

“Terkadang orang tidak membayar pajak itu bukan karena mereka ingin mangkir, namun ada juga yang benar-benar belum mengerti, setelah diberikan sosialisasi barulah ada penerimaan pajak,” katanya.

Dengan jemput bola pihaknya akan lebih aktif dalam melakukan pendekatan kepada WP. Dengan cara ini diharapkan dapat lebih menyadarkan WP dalam membayar pajak. “Kami yakin dengan cara ini jauh lebih lunak dan tanpa dengan kekerasan,” katanya. #ren

Komentar Anda
Loading...