Pelajar: Say No to Valetine Day
Kadisdikpora Larang Perayaan Valentine
Palembang, BP
Budaya valetine day yang biasanya diperingati pada 14 Februari mendatang, pastinya sudah ditunggu bagi setiap orang yang sedang jatuh cinta sebagai cara mengungkapkan perasaannya. Umumnya diekspresikan dengan bertukar kado, coklat, setangkai bunga mawar, serta surat yang bergambarkan cupido (bayi bersayap dengan membawa panah).
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Palembang Ahmad Zulinto mengimbau seluruh siswa yang ada di Palembang untuk tidak merayakan hari kasih sayang secara berlebihan. Valentine day yang biasanya tanggal 14 Februari tersebut tidak seharusnya dirayakan dengan berlebih-lebihan.
“Tidak melarang secara keras, tetapi imbauan dengan tegas untuk tidak memperingatinya secara berlebihan. Karena hal yang berlebihan justru dapat menyebabkan hal yang tidak diiinginkan,” kata Zulinto kepada BeritaPagi, Jumat (12/2).
Zulinto pun lebih menganjurkan agar siswa mengisi masa sekolahnya dengan hal yang positif. Tak pernah ada anjuran bagi siswa untuk hura-hura karena merayakan kesenangan secara berlebihan.
Ia meminta pada pihak sekolah untuk memperhatikan kemungkinan perayaan valentine yang berlebihan yang mungkin akan dilakukan siswanya, baik di sekolah maupun di luar.
“Kami juga minta orangtua untuk memproteksi anaknya sehingga tidak melakukan hal di luar batas. Karena kita tidak bisa larang secara keseluruhan, kemungkinan ada sekolah yang memang dengan sengaja merayakannya, karena itu kebudayaannya. Jangan berlebihan saja,” ujarnya.
Sementara itu, berbeda dengan salah satu sekolah di kota Palembang yakni SMAN Plus 17 Palembang, beramai-ramai membuat selebaran yang bertuliskan menentang merayakan valetine day. Seperti yang diungkapkan Bunga Yuza Zulkarnain misalnya, perayaan hari kasih sayang tidaklah mencontohkan kebudayaan orang Indonesia. Pasalnya, ia menilai, pengungkapan rasa kasih sayang tidak hanya ditujukan dalam sehari saja, melainkan setiap waktu bisa kita lakukan.
“Nggak pernah ngelakuin, soalnya hal ini bertentangan dengan keyakinan agama yang saya miliki, sebab juga pengungkapan kasih sayang tidak hanya harus ditetapkan pada satu hari saja,” kata siswa kelas 11 Ipa 2 dari SMAN 17 Plus Palembang ini.
Ia mengatakan, perayaan hari kasih sayang tersebut, lebih banyak mengandung hal negatif dibandingkan positifnya. Diakui, pernah ia mendengar berita, dalam perayaan valentine day di negara lain, dibagikan secara gratis kondom kepada masyarakatnya, ini kan dinilai kurang baik.
“Takutnya, kami selaku remaja malah mengikuti hal tersebut, padahal ini kan sangat dilarang dan nggak bermanfaat sekali,” bebernya.
Hal yang sama diungkapkan Muhammad Lindung Persada, yang dengan tegas menolak perayaan valetine day di kalangan pelajar. Menurutnya, peringatan hari kasih sayang tersebut, lebih menjerumuskan anak muda ke dalam kegiatan yang bersifat kurang bermanfaat atau negatif.
“Berdasarkan keyakinan saya, ya pastinya menolak keras, sebab saya diajarkan bila mengungkapkan kasih sayang terhadap orang terdekat, bisa kita lakukan tiap hari, tanpa harus berfokus pada satu hari saja, setelah tidak lagi,” pungkasnya. #adk