Sumsel Akan Bangun RS Internasional

PEMBUKAAN KONGRES PAPDI XIII-Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat membuka Pertemauan Ilmiah Nasional ke 13 (PIN XIII) PB PAPDI yang berlangsung diBalroom Hotel Novotel Palembang, Jumat (12/6)
Palembang, BP
Sumatera Selatan kian menjadi percontohan nasional mulai dari program Sekolah Gratis hingga Berobat Gratis. Bahkan kedua program ini dicontoh menjadi jargon nasional.
Saat ini Sumsel kembali membuat gebrakan baru dengan meningkatkan Sekolah Gratis hingga jenjang Perguruan Tinggi. Dan, di bidang kesehatan, Sumsel dalam waktu dekat akan membangun rumah sakit bertaraf internasional. Ini karena RSMH sudah melebihi target pasien atau sering mengalami lonjakan pasien.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dalam pembukaan Pertemuan Ilmiah Nasional XIII Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) di Grand Ballroom, Hotel Novotel, Palembang, Jumat (12/6).
“Kami tidak main-main untuk program kesehatan maupun pendidikan. Dalam waktu dekat kita akan bangun RS Umum Provinsi Sumsel berkelas internasional karena RSMH saat ini sudah kewalahan,” ujar Alex Noerdin dan disambut tepuk tangan peserta PAPDI dari beberapa provinsi di Indonesia.
Menurut H Alex Noerdin, kesehatan dan pendidikan merupakan dua mata pisau yang penting bagi pembangunan peradaban manusia. Sehingga dua program tersebut menjadi program yang dikedepankan.
“Untuk apa pintar jika kurang sehat dan sehat tapi bodoh oleh karena itu dua-duanya kita harus dorong. Setelah dua program gemilang Sumsel yang tak kalah penting adalah lapangan kerja,” ujar Alex.
Ketua umum PB PAPDI Prof Dr dr Idrus Sp, PD, FINASIM, mengatakan, kegiatan PIN XIII digelar pada 12 hingga 14 Juni 2015. Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan khusus agar dokter mampu memberikan pelayanan terbaik pada pasien, sesuai ilmu terkini kedokteran.
“Dengan skill, selain mampu memberikan pelayanan terbaik diharapkan bisa mengawal pasien dalam fashion safety, sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadi masalah dalam penanganan pasien,” ungkapnya.
Idrus Alwi yang juga didampingi oleh Ketum PB PAPDI Sumsel Dr dr Zulkhair Ali, Sp, PD, FINASIM, menyatakan, pertemuan ini akan mengulas tuntas mengenai diagnosis-diagnosis penyakit dalam terkini dan terapi yang harus dilakukan.
Menurutnya, wabah virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau yang dikenal dengan virus flu unta merajalela di Korea Selatan juga tak luput dari pembahasan.
“MERS hingga saat ini masih di Korea Selatan dan seperti halnya virus SARS beberapa tahun lalu bisa menyebar dan biasanya melalui orang yang ibadah haji. Bedanya SARS dulu sangat mewabah kemana-mana sedangkan MERS hingga saat ini masih di Korea Selatan,” ujarnya. #sug