Kiamat Sepakbola Indonesia
Palembang, BP
Sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada persepakbolaan di Tanah Air membuat Pelatih Kepala Sriwijaya FC (SFC) Benny Dollo alias Bendol seakan tidak bisa berjalan.
Kabar buruk persepakbolaan Indonesia akhir pekan lalu menjadi musibah bagi pelatih dan pemain. Bendol pun seakan kehilangan satu organ tubuhnya yang sangat vital.
“Saya terasa kehilangan kaki, tidak bisa berjalan lagi. Karena turunnya sanksi FIFA, apa yang bisa kami lakukan sebagai pelaku sepakbola, kami tidak bisa bergerak kemana-mana lagi,” ujar Bendol ketika dihubungi BeritaPagi, Rabu (3/6).
Sanksi itu berarti Indonesia keluar dari Anggota FIFA. Segala kompetisi sepakbola yang berjalan di Indonesia tidak mendapatkan pengakuan FIFA. Seluruh pertandingan tidak lebih dari antar kampung (Tarkam) belaka, karena tidak mendapatkan pengakuan dari induk sepakbola dunia.
Pelatih dan pemain ‘tidak bisa bergerak’ kemanapun, karena kebanyakan tim sepakbola terancam bubar. Tenaga pelatih dan pemain tidak dibutuhkan saat ini.
“Artinya pelatih dan pemain tak bisa melangkah, kita seakan lumpuh dengan adanya sanksi ini,” tandas Bendol.
Bendol mengaku kesal karena dia merasa tidak bersemangat lagi melatih persepakbolaan di Indonesia. Dengan kondisi saat ini, tidak ada muara dari latihan yang akan dilakukan.
“Kami para pelaku sepakbola, seperti pelatih, pemain, ofisial, dan para pencari rupiah di sepakbola tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ini seperti kiamat di dunia sepakbola Indonesia,” ujar Bendol.#zal