Daya Saing Tenaga Kerja Masih Rendah
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Sumarjono Saragih mengatakan, berdasarkan data forum ekonomi dunia mencatat daya saing Indonesia masih terbilang rendah, sehingga perlu ada peningkatan kualitas kinerja.
“Dengan tingginya kualitas pekerja akan berdampak baik terhadap kesejahteraan. Kesejahteraan buruh itu luas, transportasi yang cukup, dan pendidikan terjangkau. Itu bagian tanggung jawab negara. Pengusaha memberi upah selalu ada hitungannya. Seperti negara Singapura, pelayan diberi gaji tinggi, hal ini dilihat dari kualitas kerja,” katanya usai dialog interaktif perayaan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2015, di Maxone, Rabu (29/4).
Menurut dia, dilihat dari daya saing, Indonesia menempati posisi nomor 34 dari 144 negara, termasuk tenaga kerja dan infrastruktur. Di tingkat ASEAN, Indonesia di atas Vietnam dan Filipina. Indonesia termasuk kalah dari Malaysia. Kemudian dari sektor tenaga kerja, Indonesia nomor 110 dari 144 negara.
“Apakah kita menjadi generasi produktif atau tidak. Mari kita bangun kualitas tenaga kerja. Contohnya, pekerja perkebunan bukan hanya teknis menanam, ada masalah sosial yang harus dimengerti,” katanya.
Menurutnya, Indonesia termasuk Sumsel dapat bersaing dengan negara lain, karena dari 800 ribu hektar kebun kelapa sawit di Indonesia, 40 persennya ada di Sumsel. “Jika CPO (crude palm oil) dipakai sendiri 3-4 metrik ton digunakan untuk bio diesel, ini akan meningkatkan harga jual. Buruh pun akan terhindar dari keterpurukan harga jual. Saat ini jumlah buruh sawit 400-500 ribu tenaga kerja, namun kendala infrastruktur ke kebun, tidak didukung penuh oleh pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Darius mengatakan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan berharap ada keseimbangan. “Saat ini banyak aturan dari pemerintah namun tidak berpihak kepada buruh. Saat May Day, biasanya buruh mengungkapkan isi hati mereka lewat orasi, namun dipastikan tidak ada keonaran seperti yang dikhawatirkan,” katanya.#pit