Usia dan Gender Bukan Penghalang

7

Palembang, BP

Tak peduli terik matahari atau hujan yang menyelimuti Kota Palembang, Sina, wanita berusia 74 tahun yang berprofesi sebagai juruparkir di Jalan Jenderal Sudirman, Simpang Sekip, ini tetap melakoni profesinya.

MESKI suaranya tak lagi lantang didengar oleh pengendara, dengan ayunan tangan yang juga terlihat keriput tak membuat wanita ini lemah. Ia terus melanjutkan tugasnya mengatur kendaraan di tempat parkir perkantoran dan tempat perbelanjaan.

Dengan mengenakan rompi merah dan topi sebagai ciri khas seorang juruparkir, wanita tujuh anak ini berjibaku mengumpulkan rupiah demi rupiah dari pengendara yang memarkirkan kendaraannya.

Baca Juga:  27.443 Peserta SMA dan 8.203 S1 Ikuti Tes Lanjutan

Saat dibincangi Senin (20/4), warga Jalan Sersan Wahab ini menuturkan kalau dirinya memilih profesi ini, karena sudah bosan mengelola sawah di kampung halamannya. “Saya asli dari Inderalaya dan sudah delapan tahun menjaga parkir di sini. Uang hasil parkir hanya bisa dipakai untuk makan, membayar kontrakan, dan kebutuhan mendesak lainnya,” jelasnya.

Dia mengaku sudah beberapa kali mengalami kenaikan tarif parkir. “Saya lupa sejak kapan. Dulu parkir motor Rp200 dan mobil masih Rp500. Awalnya diajak saudara yang juga jaga parkir. Saya juga pernah ikut pelatihan di Dishub,” katanya.

Baca Juga:  BOT Pasar 16 Ilir dan Kuto Diputus

Menurut janda yang telah lima tahun ditinggal mati suaminya ini beberapa kali diminta berhenti menjadi juru parkir oleh keluarga. Namun karena profesi ini sudah dilakoni bertahun-tahun dan menjadi kegiatan sehari-hari, dirinya tetap menjalaninya.

“Anak-anak bilang kalau capek berhenti saja, tapi saya tidak mau. Karena tiap hari sejak pukul 08.00 sampai 23.00 di sini dan saya banyak teman,” imbuhnya.

Dalam sehari, bisa menghabiskan waktu selama 15 jam di area parkir. Wanita dengan rambut yang sudah memutih ini dapat mengantungi uang sekitar Rp70.000 sampai Rp80.000 untuk dibawa pulang. “Itu sudah dipotong untuk setoran sebesar Rp20.000. Tapi terkadang ada juga yang kasihan member

Baca Juga:  Sosialisasikan Asian Games di Jatim
BP/Haris Suprapto PARKIR--Sina, penjaga parkir wanita saat mengatur kendaraan yang akan keluar dari area parkir, di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (20/4).
BP/Haris Suprapto
PARKIR–Sina, penjaga parkir wanita saat mengatur kendaraan yang akan keluar dari area parkir, di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (20/4).

i uang lebih atau sekadar makanan,” paparnya.

Ketika ditanya makna peringatan Hari Kartini, dirinya hanya menggelengkan kepala dan mengaku tidak mengerti. “Tahu Hari Kartini itu besok kan (hari ini-red),” ucap Sina sambil balik bertanya.

Meskipun merasa betah menjadi seorang juruparkir, rupanya Sina tetap menyimpan secercah harapan. Ia ingin memiliki usaha jual makanan. “Pengennya kalau tidak jaga parkir, jual makanan. Tapi tidak ada modal untuk buka usaha,” cetusnya. haris suprapto

Komentar Anda
Loading...