Sumsel Upayakan Swasembada Daging

10

Palembang, BP

Kebutuhan daging sapi potong di Sumsel 80 ribu ekor per tahun. Namun rumah potong hewan (RPH) di Sumsel baru bisa memenuhi 20% dari total kebutuhan tersebut.

Kepala Dinas Peternakan Sumsel Erwin Noor Wibowo mengatakan, pihaknya akan menggenjot pemenuhan kebutuhan tersebut dengan cara memaksimalkan program sapi sawit. Program sapi sawit diproyeksikan bisa menyelesaikan masalah kebutuhan daging sapi di Sumsel yang belum terpenuhi.

“Pelepah sawit bisa dijadikan pakan sapi. Dengan begitu, kita bisa hemat dana pakannya. Saat ini, Sumsel memiliki kebun sawit seluas 900 ribu hektar. Bila mengambil perbandingan satu hektar kebun sawit untuk dua ekor sapi, maka Sumsel bisa memenuhi kebutuhan daging sapinya sendiri,” tutur Erwin, di Griya Agung, Selasa (14/4).

Baca Juga:  Batanghari Sembilan Bergema di SMB II

Selain bisa memenuhi kebutuhan dalam provinsi, kata Erwin, jika program ini berjalan lancar, Sumsel bisa memenuhi kebutuhan daging sapi di provinsi lainnya. “Selama ini, kita hanya bisa memenuhi 20% kebutuhan daging sapi. Sisanya, kita mendapat pasokan daging dari Lampung. Kalau sapi sawit ini berjalan, kita bisa memenuhi kebutuhan daging di DKI Jakarta,” lanjutnya.

Baca Juga:  Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Palembang

Selain itu, ia akan mengembangkan pola manajemen Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin. Peternak harus diberikan pembekalan dan pelatihan tentang tata cara merawat sapi dengan baik serta teknologi beternak yang tepat.

Peternak harus membentuk kelompok dan bisnis usaha peternakan agar pengendalian bisnis dan pemerataan pengelolaannya lebih terkendali. Upaya lainnya, seperti modernisasi RPH akan dilakukan Pemprov Sumsel. Pihaknya, diakui Erwin, akan menambah dan mendukung RPH yang sudah ada menjadi bertaraf internasional. RPH modern memungkinan kualitas daging yang dihasilkan pun akan lebih memenuhi standar keamanan pangan dan kesehatan. #idz

Komentar Anda
Loading...