Mars SFC Jadi NSP
Palembang, BP
Mars Sriwijaya FC (SFC) akan segera dirilis menjadi Nada Sambung Pribadi (NSP). Paling lambat, pada akhir April, NSP sudah dipasarkan.
Ketiga kelompok suporter, Singa Mania, Sriwijaya Mania (S-Man), dan Ultras Palembang, telah menyiapkan sebanyak lima lagu untuk diadu.
“Mereka masing-masing ada lima lagu, kami bersama-sama akan mendengarkannya besok (hari ini-red) di KONI Sumsel, kami akan tentukan lagu mana yang akan menjadi NSP,” ujar Direktur Marketing dan Promosi PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Nirmala Dewi, Senin (13/4).
Dia mengatakan, lagu terbaik akan dipilih menjadi NSP. Indikator yang dipilih pun cukup simpel dengan memuat lirik lagu yang mendukung SFC secara umum. “Artinya tidak mengatasnamakan satu kelompok suporter saja, tapi seluruh suporter,” ujarnya.
Hadirnya Mars SFC tidak sebatas untuk NSP saja. Akan tetapi akan menjadi lagu kebangsaan bagi ketiga kelompok suporter Laskar Wong Kito di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang.
“Kalau sudah ada lagu yang dinilai memenuhi kriteria yang kami minta, maka akan segera kami bawah ke Telkomsel untuk dijadikan NSP sekaligus lagu bersama saat SFC menjalani partai kandang,” kata Nirmala.
Hasil royalti dari penjualan NSP akan dibagi bersama. Telkomsel, Manajemen SFC, dan ketiga kelompok suporter akan mendapatkan bagian.
”Akan tetapi untuk jumlah detailnya masih belum ditentukan. Biasanya satu pemasangan NSP akan dihargai Rp9.000,” tambah Nirmala.
Bagi Manajemen SFC, pemasukan dari NSP akan menjadi pendapatan Laskar Wong Kito yang bisa digunakan untuk membiayai operasional tim. Begitupun dengan ketiga kelompok suporter SFC, bisa mengunakan hasil penjualan NPS untuk membiayai operasional kelompok suporter. “Kehadiran NSP akan sangat menguntungkan semuanya,” katanya.
Wanita yang juga menjabat Kabid Marketing dan Promosi KONI Sumsel itu menambahkan, tidak hanya lagu mars yang dibuat menjadi NSP yang akan dibahas dan ditentukan bersama suporter SFC.
“Akan tetapi juga akan dibahas yel-yel bersama. Dari sekian banyak yel yang mengema di stadion, akan disepakati satu yel yang akan dikumandangkan bersama,” kata Nirmala.
Yel-yel itu akan sangat membantu Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan untuk membuat tim tamu menjadi gentar.
“Nantinya di stadion, akan dilakukan salam dari pemain, siapa dia akan kami tentukan bersama, bisa Ferdinand Sinaga, Titus Bonai atau pemain lainnya, terus yel dan kemudian barulah lagu mars yang menjadi NSP itu akan dikumandangkan tiap kali laga home,” terang Nirmala.
Musim ini, Manajemen SFC terus berusaha mengandeng kelompok suporter Laskar Wong Kito. Mulai dari menyediakan 1.000 tiket dari masing-masing suporter dengan diskon 50 persen, hingga memberikan syarat kepada ketiga kelompok suporter SFC untuk dapat ikut andil menjaga supaya suasana markas SFC tetap kondusif.
“Peran suporter merupakan peran yang sentral bagi keberhasilan pemain dan tanpa suporter para pemain boleh jadi tidak bersemangat,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Sriwijaya Mania Eddy Ismail mengatakan, berkaca dari dua laga home Laskar Wong Kito, kini suporter SFC sudah bisa menerima perbedaan. Masing-masing suporter hanya punya satu tujuan yakni mendukung kesebelasan SFC.
“Ini sangat baik karena meskipun kami beda komunitas tapi tujuan kami sama untuk SFC. Artinya jangan jadikan perbedaan sebagai sekat bagi kita para suporter, akan tetapi jadi sebuah warna demi tujuan yang sama dalam satu yel-yel nantinya,” ujar Eddy. #zal/sug