Dewan Kesenian Apresiasi ‘BeritaPagi’
Palembang, BP
Dewan Kesenian Palembang (DKP) memberi apresiasi kepada Harian Umum BeritaPagi yang konsisten menyajikan rubik kebudayaan tiap pekannya. Kontribusi BeritaPagi mengangkat budaya Palembang sudah selayaknya diapresiasi.
“Kami melihat BeritaPagi, satu-satunya media cetak di Palembang yang konsisten mengangkat budaya Kota Palembang. Hingga kini, terus mengangkat nama baik kesenian dan budaya Palembang,” kata Ketua DKP Vebri Al Lintani, usai pengukuhan pengurus DKP periode 2014–2019, di ruang Parameswara Pemko Palembang, Jumat (10/4).
Menurut dia, seni budaya Palembang harus diangkat ke publik untuk meningkatkan peran masyarakat terhadap kepedulian aset bangsa. Rubrik yang dimuat memberikan motivasi kepada pemuda pencinta seni agar merasa diperhatikan.
Vebri melihat kepedulian ini seharusnya lebih gencar lagi dilakukan media lain untuk mendorong perkembangan budaya lokal hingga tidak hilang ditelan masa. Sehingga pembaca tertarik mengembangkan budaya seni.
Pihaknya diberi kepercayaan membangun budaya lokal, tentunya dengan peran aktif dan kepedulian masyarakat. Untuk itulah, ia mengajak masyarakat berpartisipasi mengembangkan budaya lokal sampai akhir hayat.
“Mengangkat budaya dan kearifann lokal bukan hanya tugas pemerintah atau DKP. Masyarakat harus berperan, mengangkat budaya lokal sehingga berguna untuk bangsa ini,” tukasnya.
Selain memberi apresiasi kepada BeritaPagi, DKP juga memberikan apresiasi kepada pihak terkait, seperti Plt Walikota Palembang, Sekda Kota Palembang, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tokoh Penari, Tokoh Teater, dan lainnya.
Dengan kepengurusan baru, kata Vebri, pihaknya mempertahankan pertunjukan seni budaya lokal yang sudah dilakukan sebelumnya, baik pertunjukan Dulmuluk, Sarafal Anam, maupun seni musik lokal setiap malam Minggu, di halaman museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Ke depan, dengan segala keragaman budaya lokal, pihaknya juga akan melihat semua unsur kalangan baik dari sanggar tiap kecamatan, pelajar, maupun seniman yang sudah ada. Tiap malam Minggu ada empat kali tampilan, khusus budaya lokal ditambah seniman kreasi. Dalam kegiatannya, akan dikombinasikan dengan kegiatan lainnya.
“Kami perlu dukungan tidak hanya dari pemerintah, namun juga pihak ke tiga, seperti media. Ke depan, akan merangkai kegiatan lebih banyak lagi termasuk menambah keragaman budaya yang tidak populer lagi untuk dikembangkan dan dikemas lebih baik, seperti wayang orang,” jelas dia. #ren