Hindari Makan Duku Saat Belum Sarapan
SAAT ini di Sumatera Selatan (Sumsel) sedang musim buah duku dan rambutan. Di setiap sudut jalan ditemui pedagang yang menjajakan buah ini.
Panen duku dan rambutan bersamaan dengan musim pancaroba. Masyarakat sering menilai kalau musim buah duku dan rambutan telah datang artinya musim penyakit.
Entah ini benar atau tidak namun Fitrianti selaku dokter di Puskesmas Dempo kepada BeritaPagi menghimbau masyarakat memperhatikan waktu yang tepat saat mengonsumsi buah ini.
“Ya, ini penting bagi masyarakat untuk diketahui mengingat Palembang sedang musim buah duku dan rambutan bersamaan dengan musim pancaroba. Yang dikhawatirkan jika kita belum sarapan dan makan buah duku atau rambutan bisa merusak lambung karena buah tersebut dinilai makanan berat untuk dicerna jika dikonsumsi pagi hari sebelum sarapan,” ujar dr Fitrianti.
Pasalnya, buah duku di dalamnya mengandung dietary fiber atau serat yang tinggi, sehingga bermanfaat memperlancar sistem pencernaan, mencegah kanker kolon dan membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker. Untuk kandungan kalori, mineral dan zat besi duku setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel atau pun jeruk manis. Pun juga buah rambutan yang memiliki bentuk menarik sehingga membuat lidah tergiur untuk melahap manisnya. Apalagi, kota pempek ini tersebar di beberapa kaki lima penjual rambutan madu yang tak diragukan lagi manisnya.
Namun siapa sangka, buah mungil nan manis ini bisa menjadi bomerang bagi kesehatan para pecinta buah jika dikonsumsi sebelum sarapan pagi. Selain akan mengganggi lambung dan berakibat pada indikasi penyakit pencernaan bisa berdampak pada mual dan memperparah seseorang yang tengah terjangkit maag.
Dikatakannya bahwa buah dicerna dalam usus kemudian di lambung. Buah juga cepat dicerna dan melewati sistem pencernaan sekitar setengah jam. Namun demikian tak usah khawatir bagi pecinta buah karena bagi tubuh yang telah terisi makanan nasi saat sarapan tentu vitamin yang terkandung dalam buah akan bermanfaat bagi kulit sehingga terlihat cerah. Asalkan saja tidak terlalu berlebihan sehingga berakibat mual.
Seperti yang terjadi kepada beberapa pasien yang ada di Puseksmas Dempo dibulan terakhir ini. Meskupun kuantitas pasien tidak terlalu banyak dua atau tiga per minggu namun bisa berakibat fatal jika pasien tidak ditangani sehingga menganggu sistem pencernaan.Osug