Aksi Wanggai Menahan Semen Padang
Masuknya Wanggai langsung melecut semangat punggawa SFC. Berkat aksinya, Laskar Wong Kito selamat dari kekalahan.
Palembang, BP
Sriwijaya FC (SFC) kembali menahan lawan di kandang. Itu setelah mereka bermain imbang 2-2 dengan Semen Padang dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2015 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Selasa (7/4) petang.
Dua gol SFC dicetak Raphael Maitimo menit ke-35 dan Ferdinand Sinaga menit ke-76. Sementara gol Semen Padang dicetak Nur Iskandar menit ke-19 dan Hendra Ade Bayauw menit ke-44.
Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo kepada awak media menceritakan bahwa Pelatih Kepala SFC Benny Dollo berpesan kepadanya, untuk menyampaikan permintaan maaf ke suporter SFC dan publik Sumsel, karena gagal mempersembahkan kemenangan perdana.
“Om Bendol berpesan kepada saya, meminta maaf kepada publik Sumsel karena belum bisa mempersembahkan kemenangan,” kata Hendri meneruskan pesan Bendol dalam jumpa pers.
Diakui asisten pelatih berusia 49 tahun ini, melawan Semen Padang pemainnya tampil kurang gairah. Pemain di lapangan hijau bermain tidak ngotot dan tak punya semangat.
“Kita tidak tahu kenapa, gairah pemain tidak ada sama sekali di babak pertama itu, seolah-olah bilang biarin saja,” katanya.
Hendri sendiri tidak mengetahui apa yang menyebabkan semangat pemain menurun dan permainan hilang gairah. Padahal di dalam tim sendiri sebelumnya cukup solid dan tidak ada masalah.
“Tapi bukan pula jenuh lama latihan selama empat bulan karena QNB League terus ditunda, tim lain juga sama,” jelasnya.
Menurut dia, melawan SFC, tim Semen Padang terlihat sangat ngotot, karena ingin sekali membayar kekalahan 0-1 dari Persib Bandung. Meski bermain di kandang lawan, tim berjuluk Kabau Sirah ini tampil tertekan. Airlangga Sucipto dan kawan-kawan tampil sangat agresif untuk mencuri poin.
“Persiapan kita sama dengan Semen Padang, kurang fair kalau dikatakan permainan tak bergairah karena lama latihan dan pemain jenuh,” jelasnya.
Ditambahkannya, pemain SFC baru punya motivasi besar saat masuknya Patrich Wanggai menit ke-75. Bahkan baru sampai 30 detik main, Patrich langsung memberikan kontribusinya dengan tembakan kerasnya dari luar kotak penalti yang ditahan kiper Semen Padang Jandia Eka. Bola muntahan ini langsung disambar Ferdinand Sinaga sehingga berbuah gol penyeimbang 2-2.
Masuknya Wanggai mengubah permainan, karena punggawa SFC baru tampil ngotot dan berani berduel dan menerobos pertahanan Semen Padang. Tapi sayangnya Semen Padang telah bermain bertahan. Minimal lima pemain bertahan dimainkan dan menumpuk di kotak pertahanan. Ditambah lagi pemain gelandang ikut membantu pertahanan sehingga usaha SFC mempersembahkan kemenangan gagal.
“Kita akan berusaha sekuat tenaga untuk membenahi permainan SFC,” jelasnya.
Sementara itu Pelatih Semen Padang Nil Maizar usai mengatakan, anak asuhnya telah bekerja maksimal dan memenuhi target pelatih dan manajemen dengan mencuri satu poin.
“Target mencuri minimal satu poin sudah terpenuhi, tapi kita kecewa dengan penalti yang didapat SFC sebab tangan pemain kita tidak aktif,” katanya.
Menurut dia, pemain bertahan Semen Padang Hengki tangannya berada di dada dan bola mengenai tangan. Posisi tangan yang tidak aktif ini seharusnya tak berbuah penalti.
“Tapi wasit malah menunjuk titik putih, pertandingan sempat terhenti itu juga bukan taktik kita menjatuh mental eksekutor SFC,” katanya.
Dikatakannya, pemain kecewa dengan keputusan wasit dan memilih menepi, tapi kemudian pertandingan di anjutkan. Itu terjadi karena rasa kekecewaan pemain Kabau Sirah atas keputusan ini.
“Kita melawan SFC bermain sangat baik, pemain telah bekerja keras, inilah sepakbola banyak peluang tapi banyak juga yang gagal. SFC memang memiliki banyak peluang, namun pemain kami cukup disiplin dan penuh konsentrasi sehingga serangan berhasil dipatahkan. itapun banyak peluang, tapi hanya dua gol kita cetak. Tapi kita syukuri hasil itu karena target tim sudah kita penuhi,” tegasnya.
Gagal Penalti
Mengincar kemenangan, SFC langsung mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Tapi upaya mereka masih bisa diredam para penggawa Semen Padang. Tim tamu sendiri sesekali berusaha memberikan ancaman lewat serangan balik cepat.
Namun tim Laskar Wong Kito masih menguasai jalannya pertandingan. Sepakan Morimakan Koita di dalam kotak penalti masih lemah, sehingga dengan mudah bisa diantisipasi kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra. Semen Padang memberikan tekanan lewat sepakan Irsyad Maulana, tapi bola hasil tendangannya masih menyamping dari gawang Sriwijaya.
Tim Kabau Sirah akhirnya mampu mencetak gol lebih dulu pada menit ke-19. Lewat pola serangan balik cepat, M. Nur Iskandar mampu menjebol gawang Sriwijaya yang dikawal Dian Agus Prasetyo. Skor pun berubah 1-0. Gol tersebut semakin menambah semangat para pemain tim tamu. Airlangga Sucipto kembali memberikan ancaman, tapi sepakannya masih melenceng dari gawang Sriwijaya.
Sriwijaya juga tak mau tinggal diam. Goran Ljubojevic coba memberikan ancaman lewat sepakannya. Tapi, kembali bisa digagalkan Jandia. Begitu pula tendangan bebas sedikit di luar kotak penalti yang dieksekusi oleh Titus Bonai, masih melambung di atas gawang Semen padang.
Sriwijaya akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-35, melalui tendangan bebas Raphael Maitimo. Bola hasil tendangannya ke pojok kanan atas gawang Semen Padang tak mampu dijangkau Jandia. Sontak, gol tersebut semakin membuat pertandingan berjalan menarik. Jual-beli serangan terjadi. Namun justru Semen Padang yang kembali mampu unggul 2-1 pada menit ke-43.
Adalah Hendra Bayauw yang berhasil memanfaatkan bola hasil sepakan Irsyad Maulana di depan gawang Sriwijaya untuk menjadi gol. Bola hasil tendangan kaki kirinya pun mampu membobol gawang Dian Agus. Skor 2-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Semen Padang yang sudah unggul satu gol tak mengendurkan serangan. Tendangan Airlangga masih belum tepat sasaran. Sriwijaya juga memberikan ancaman lewat sepakan Ferdinand Sinaga. Tapi juga masih bisa diantisipasi dengan baik oleh Jandia. Sundulan Goran Ljubojevic juga masih dengan mudah diamankan Jandia. Semen Padang juga beberapa kali kembali memberikan ancaman tapi masih belum bisa menambah gol.
Hingga akhirnya, Sriwijaya mendapatkan hadiah penalti setelah wasit menilai adanya pelanggaran yang dilakukan Semen Padang kepada pemain Sriwijaya di area kotak terlarang. Namun hal itu sempat mendapatkan protes keras dari kubu Semen Padang. Maitimo yang menjadi eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangannya yang mengarah ke sisi kanan gawang mampu dibaca dengan baik oleh Jandia. Skor pun tetap 2-1 untuk Semen Padang.
Sriwijaya tetap tak menurunkan intensitas serangan mereka. Tapi, Semen Padang juga kerap memberikan ancaman lewat serangan balik cepat mereka. Sriwijaya akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-76, setelah Ferdinand mampu memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Patrich Wanggai untuk menjadi gol.
Sontak, pertandingan pun berjalan semakin menarik. Kedua tim saling bergantian lagi melakukan serangan. Tendangan Ferdinand masih lemah di depan gawang Semen Padang. Di masa injury time, Sriwijaya terlihat kesulitan untuk menembus pertahanan Semen Padang. Kedua tim pun harus puas dengan hasil imbang 2-2.
#zal/fer